Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

AS Desak PBB Kurangi Sanksi untuk Libya

Amerika Serikat mendesak Dewan Keamanan PBB untuk mengurangi sanksi terhadap Libya

Penulis: Srihandriatmo Malau
zoom-in AS Desak PBB Kurangi Sanksi untuk Libya
telegraph.co.uk/ap
Pasukan pemberontak terus melancarkan serangan ke kubu pemerintah Libya di Tripoli 

TRIBUNNEWS.COM, TRIPOLI – Amerika Serikat mendesak Dewan Keamanan PBB untuk mengurangi sanksi terhadap Libya, sehingga mereka bisa mengirimkan bantuan sebesar US 1,5 miliar dollar kepada negara tersebut.

Atas permintaan tersebut, Dewan Kemanusiaan PBB akan bertemu membahas resolusi yang diusulkan untuk Libya. Amerika juga meminta komite mengizinkan untuk mengirimkan US 1,5 miliar dollar aset beku untuk oposisi Libya, sebagai pemerintahan transisi pada 8 Agustus. Demikian diungkapkan seorang diplomat Barat kepada AFP.

Dalam pertemuan tersebut, hanya Afrika Selatan yang masih bertahan untuk memblokir Libya. Diplomat Afrika Selatan masih ingin menunggu hingga pertemuan puncak Uni Afrika hari Kamis dan Jumat, sebelum mengambil keputusan tentang langkah-langkah untuk membantu Libya.

"Sekarang ini sangat mendesak. Dana itu dibutuhkan untuk bahan bakar untuk generator di rumah sakit, pabrik desalinasi dan fasilitas lain, di mana itu bisa habis dalam beberapa hari," kata diplomat tersebut.

Menurut diplomat tersebut, jika Afrika Selatan tetap mempertahankan pendapatnya, maka Amerika Serikat akan terus berupaya agar sanksi dilonggarkan oleh Dewan Keamanan.

Dewan Keamanan PBB memang telah menjatuhkan sanksi kepada Libya, termasuk pembekuan aset entitas negara tersebut, dalam resolusi yang disahkan pada Februari dan Maret 2011, sebagai tekanan pada pemerintahan Muammar Khadafi.

Amerika Serikat dan sekutunya mengatakan bahwa PBB sekarang harus bergerak cepat mengubah, sanksi untuk membantu oposisi Transisi Dewan Nasional.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas