Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Duarr! Depot BBM Meledak di Libya, 100 Tewas

Lebih lanjut, Faraj marah dan mengeluh bahwa tidak ada ambulans yang tersedia untuk mengangkut korban luka ke rumah sakit

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Yudie Thirzano
zoom-in Duarr! Depot BBM Meledak di Libya, 100 Tewas
ddinews.gov.in
Depot minyak meledak di Libya, Selasa (25/10/2011). 100 orang dikabarkan tewas. 

TRIBUNNEWS.COM, SIRTE - Sebuah tangki bahan bakar minyak (BBM) meledak di dekat kampung halaman mendiang Moammar al-Khadafi di Sirte, Selasa (25/10/2011).

Ledakan ini menewaskan lebih dari 100 orang. Kejadian ini juga terjadi kurang dari seminggu setelah diktator Khadafi ditangkap dan dibunuh.

"Ada ledakan besar dan ledakan ini langsung memunculkan api besar. Lebih dari 100 orang tewas dan 50 lainnya luka-luka dalam ledakan itu," ungkap komandan Dewan Nasional Transisi (NTC), Leith Mohammed, dikutip dari AFP.

Dia mengatakan kerjadian itu merupakan kejadian memilukan dengan puluhan mayat hangus terpanggang.

"Kami masih tidak dapat memadamkan api. Ledakan yang berdampak terjadinya kebakaran besar ini disebabkan oleh percikan dari generator listrik di dekat depot BBM," dia mengatakan.

Koresponden AFP mengatakan tragedi itu terjadi di dekat bandara Sirte, sekitar 30 kilometer selatan kota kelahiran Khadafi, di kota Mediterania dan benteng terakhir terbunuhnya mantan pemimpin Libya Khadafi.

"Ledakan terjadi kemarin di sekitar tengah hari," kata Ali Faraj yang membantu mengevakuasi korban yang terluka. "Ledakan itu sangat kuat saya tinggal 25 kilometer jauhnya dan mendengar itu," kata seorang warga.

Berita Rekomendasi

Lebih lanjut, Faraj marah dan mengeluh bahwa tidak ada ambulans yang tersedia untuk mengangkut korban luka ke rumah sakit. "Tidak ada ambulans untuk korban terluka, tidak ada pemadam kebakaran untuk memadamkan api. Dan kami tidak bisa memadamkan api. Karena revolusioner (pejuang rezim baru) mencuri semua kendaraan," tegasnya kesal.

Omran Ajelli, seorang dokter di rumah sakit Ibnu Sina di Sirte, mengatakan ia merawat 26 orang, lima dari mereka dalam keadaan kritis dengan luka bakar parah, dan tiga mayat sudah dibawa keluarga.

"Lima kritis harus dipindahkan ke Tripoli untuk pengobatan tapi kita tidak punya mobil, kita tidak punya apa-apa di sini untuk mengangkut mereka," katanya. "Saya putus asa."

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas