Penggerebekan Pertama Kali Pachislo di Jepang
Operasi mesin tersebut ternyata menggunakan sistem kartu bukan sistim koin pada mesin pachislo-nya
Editor: Dahlan Dahi
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo, dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Untuk pertama kali di Jepang, ungkap polisi Jepang, tempat hiburan game Pachislo, pachinko menggunakan slot, digrebeg polisi Jepang, kerjasama Polisi Tokyo dan Fukuoka), Jumat(18/1/2013).
Koresponden TRIBUNnews.com di Tokyo melaporkan, tiga tempat Pachislo, di Ueno, dan di Kabukicho Tokyo diserbu polisi. Tiga tempat Pachislo selama empat bulan, Juli-Oktober tahun lalu telah menghasilkan pendapatan 440 juta yen.
Polisi menahan manajernya, Seiji Toshima, 65, Yasuhisa Higashiyama, 65, dan empat orang staf lainnya karena lokasi game tersebut menggunakan mesin dari perusahaan Kin Suro (Gold Slots) yang dianggap melanggar UU Bisnis Hiburan Dewasa di Jepang. Mesin-mesin tersebut semua ilegal tidak punya ijin tidak terdaftar di instansi pemerintah mana pun.
Operasi mesin tersebut ternyata menggunakan sistem kartu bukan sistim koin pada mesin pachislo-nya. Kartu tersebut tersedia dapat dibeli dengan harga 300 yen sebuah.
Seorang tersangka yang ditahan, Toyama, warga kota Fukuoka, menyanggah tuduhan polisi itu tidak benar, “Mesin-mesin itu menggunakan kartu cetak timbul (embossed) warna emas untuk bisa dipakai pada mesin, jadi bukan mesin slot yang dilarang,” tekannya.
Sementara pembuat mesin, Toshima, mengungkapkan, “Saya kita saya bisa menyebarluaskan mesin Kin Suro tersebut ke semuatempat di Jepang,” paparnya. Perusahaan tersebut selama ini telah menyebarluaskan mesinnya ke 10 perfektur di Jepang, menurut koran Asahi.
Pachislo atau pachinko adalah permainan seperti pinbal. Apabila menang akan keluar banyak bola-bola logam kecil dan ini bisa ditukarkan di loket tertentu (biasanya di luar toko pachinko) dengan barang.
Hukum Jepang melanggar keterlibatan uang di dalam pachinko. Itu sebabnya ada toko lain di luar, tempat penukaran kupon dengan uang yang sebenarnya dilarang,
Pachinko dikuasai 90% oleh Zainichi Korea, orang Jepang keturunan Korea yang sudah lama tinggal di Jepang, umumnya dari Korea Utara Tahun 2011 penghasilan bisnis Pachinko per tahun sedikitnya 29 triliun yen. Uang yang diperoleh sebagian dikirimkan ke Korea Utara, karena ada sanak keluarga di sana.
Menurut kabar beredar di masyarakat Jepang (rumor), keluarga mereka mendapat ancaman dari rejim Korea Utara, kalau uang tak dikirimkan, keluarganya dibunuh.
Mesin Pachinko dibuat pertama kali tahun 1920 sebagai mainan anak-anak disebut "Corinth game" berdasarkan nama Amerika Corinthian Bagetelle. Lalu mulai masuk Jepang terkenal di Nagota tahun 1930 dan dari sana meluas ke berbagai kota di Jepang. Itulah sebabnya markas besar (produsen) Pachinko sampai kini berada di Nagoya.
Kekayaan bisnis pachinko juga terkait kegiatan yakuza yang ikut dapat komisi sebagai uang proteksi.
Para pemain Pachinko pun mulai banyak yang jadi profesional, mengetahui caranya memilih mesin sehingga bisa sering menang. Orang profesional tersebut biasanya dipekerjakan di sana untuk melihat apabila ada pemain curang atau ada profesional lain masuk.
Bila ada profesional lain masuk, biasanya diminta untuk tidak main di sana dan diberikan uang pengganti sebagai uang kerjasama. Pemain curang adalah pemain yang menggunakan alat elektronik kecil yang dibawa sendiri, ditempelkan ke mesin pachinko, supaya bisa menang terus.(*)
Di Balik Organisasi Kejahatan Yakuza