Kardinal Indonesia Tidak Bisa Ikut Pemilihan Paus Baru
Kardinal Indonesia dipastikan tidak bisa mengikuti proses konklaf, karena sedang sakit.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kardinal Indonesia, satu dari 117 kardinal yang boleh ikut proses pemilihan Paus baru, dipastikan tidak bisa mengikuti proses konklaf, karena sedang sakit.
Kardinal Julius Darmaatmadja Riyadi (78), seperti dikutip Tribunnews.com dari Asiaone.com, Jumat (22/2/2013) mengatakan, kondisi fisiknya saat ini telah menurun.
Julius mengalami penurunan fungsi penglihatan, sehingga takkan mampu membaca teks, bahan, aturan, dan sebagainya, yang diperlukan dalam acara tersebut.
"Saya tidak akan pergi. Penglihatan saya tidak mengizinkan saya untuk terlibat," katanya kepada Majalah Hidup edisi 24 Februari 2013.
"Untuk itu, saya meminta maaf kepada Gereja Katolik di Indonesia, bahwa saya tidak bisa mewakili (negara) dalam acara sangat penting seperti ini," imbuhnya.
Paus Benediktus XVI sebelumnya mengumumkan akan mengundurkan diri pada 28 Februari 2013. Ia akan menjadi Paus kedua yang mengundurkan diri atas kemauannya sendiri, dalam 2.000 tahun sejarah Gereja Katolik.
Darmaatmadja mengaku mendukung sepenuhnya keputusan Paus, yang menurutnya sama seperti yang ia alami ketika menjabat Uskup Agung Jakarta beberapa tahun lalu, ketika kesehatannya mulai memburuk.
"Kondisi fisik saya telah memburuk, kemampuan saya untuk membaca melemah. Tugas-tugas membutuhkan kekuatan, kecepatan, dan kelincahan," tuturnya.
Rencananya, konklaf alias proses pemilihan Paus baru, digelar pada 15 Maret 2013, di Kapel Sistine. Paus baru akan terpilih, bila dua pertiga suara mayoritas mendukung seorang kandidat menjadi Paus baru. (*)