Bom Boston Kegagalan FBI Distribusikan Informasi
Pemerintah Rusia ternyata sudah berkali-kali mengingatkan FBI, atas kemungkinan rencana teror yang dilakukan Tamerlan Tsarnaev di Negeri Paman Sam.
TRIBUNNEWS.COM, BOSTON - Pemerintah Rusia ternyata sudah berkali-kali mengingatkan Biro Investigasi Federal (FBI) Amerika Serikat (AS), atas kemungkinan rencana teror yang dilakukan Tamerlan Tsarnaev di Negeri Paman Sam.
Peringatan pertama dikirimkan Pemerintah Rusia pada 2011, dan FBI menindaklanjutinya dengan mewawancarai Tamerlan dan keluarganya yang tinggal di Boston, Mississippi, AS. Namun, saat itu FBI tidak mendapatkan indikasi Tamerlan akan melakukan rencana teror.
Namun, Pemerintah Rusia kembali mengingatkan FBI, setidaknya dua kali, pada tahun lalu. Itu terungkap dalam rapat tertutup anggota Komite Intelijen Senat AS bersama FBI, Selasa (23/4/2013) waktu setempat.
Para anggota senat menilai telah terjadi kegagalan pendistribusian informasi penting mengenai Tamerlan di antara para agen FBI, dan kegagalan Pemerintah AS menciptakan sistem yang kuat untuk menghubungkan 'titik-titik' informasi mengenai terorisme dunia, setelah kejadian ledakan bom 11 September.
"Saya sangat prihatin, tampaknya ada masalah serius dalam hal berbagi informasi, termasuk informasi investigasi kritis,'' ujar Senator wilayah Maine Susan Collins seperti dikutip Tribunnews.com dari Boston.com.
"Itu benar-benar mengganggu saya, telah bertahun-tahun setelah serangan terhadap negara kita pada 2001, namun kita tampaknya masih memiliki stovepipes yang mencegah informasi dibagi secara efektif, tidak hanya di kalangan instansi, tapi juga di antara agen yang sama dalam sebuah kasus," paparnya.
Hadir dalam rapat dengar pendapat, Wakil Direktur FBI Sean M Joyce, pejabat Pusat Kontra-terorisme Nasional, dan Departemen Keamanan Dalam Negeri.
Tamerlan dan adiknya, Dzhokhar Tsarnaev, merupakan terduga pelaku peledakan bom kembar dalam ajang maraton Boston, pekan lalu.
Tamerlan tewas dalam baku tembak dengan aparat penegak hukum di Kota Watertown, Jumat pekan lalu, sedangkan Dzhokhar berhasil ditangkap. (*)