Mengerikan, Puluhan Orang Terkena Radiasi PLTN Tokaimura
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Tokaimura, Ibaraki, mengalami kebocoran radiasi Sabtu kemarin.
Editor: Widiyabuana Slay
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo, Jepang
TRIBUNNEWS.COM - Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Tokaimura, Ibaraki, mengalami kebocoran radiasi Sabtu kemarin. Hari Minggu (25/5/2013) sekitar 30 orang terkena radiasi cukup tinggi. Tingkat radiasi 400 kali lipat lebih tinggi dibandingkan keadaan sebelumnya. Diperkirakan jumlah korban yang terkena radiasi akan bertambah lagi.
Demikian ungkap beberapa media Jepang yang dikutip oleh Tribunnews.com, Minggu (25/5/2013) malam.
Kebocoran radiasi terjadi di tempat pengujian nuklir J-PARC, laboratorium akselerator High Energy. Penelitian dilakukan bersama Japan Atomic Energy Agency. Badan nuklir tersebut mengakui saat ini sekitar 30 orang terkena radiasi sekitar 1,7 mili sievert dan diperkirakan yang terkena radiasi akan semakin banyak bisa mencapai sekitar 50 orang. Korban kini berusia antara 25 tahun hingga 55 tahun.
Tatsuya Murakami, Walikota Tokaimura sangat marah dan mengomentari, "Jelas kurang kesadaran perlunya pengelolaan krisis. Keamanan fasilitas nuklir jelas haruslah bisa dijaga dengan baik, syarat mutlak bagi pengoperasian agar aman bagi sekitarnya pula."
Warga Tokaimura mulai was-was karena kejadian serupa yang parah pernah menghantam tempat tersebut September 1999. Kebocoran nuklir sehingga dua orang meninggal dan 667 orang terkontaminasi radioaktif yang bocor tersebut.
Kebocoran radioaktif kali ini sebagai proses dari eksperimen dengan penyinaran kecepatan emas tingkat cahaya untuk mempercepat proton menghasilkan partikel dilakukan.
Lalu berakibat kerusakan elektromagnet menyebabkan emas dari bahan percobaan menjadi sangat panas, bahan radioaktif pun bocor.
Kegagalan panel listrik, menyebabkan elektromagnet operasi untuk menyesuaikan kecepatan proton adalah palsu, output menjadi 400 kali dari normal pada sinar proton yang telah diiradiasi dalam emas. Kemungkinan membuat emas menguap menjadi panas, bahan radioaktif yang tak terduga terjadi menjadi semakin tinggi.
Di sisi lain, dengan kipas ventilasi juga penyebab tambahan setelah tidak dalam struktur untuk mencegah kebocoran bahan radioaktif dari fasilitas dan filter belum terpasang baik pada peralatan laboratorium. Demikian pula sistem kontrol juga memiliki masalah.
Kecelakaan kebocoran radioaktif tersebut masih terus diantisipasi dengan serius pihak badan nuklir Jepang agar korban tidak bertambah banyak dan kebocoran dapat distop lebih lanjut.
Pada kasus kebocoran nuklir di PLTN Fukushima 11 Maret 2011, kerugian di masyarakat sekitarnya akhirnya dibantu oleh pemerintah Jepang. Seorang warga Jepang, R. Koga kepada Tribunnews.com mengakui sangat marah, "Itu kesalahan operator Tepco mengapa mesti uang pajak kita yang dipakai pemerintah untuk pembayaran ganti rugi sekitarnya. Tepco kaya raya banyak asset mereka, silakan jual semua buat bayar ganti rugi akibat keteledoran mereka itu," tekannya.
Kebocoran radiasi Tokaimura kemarin ini bukan tidak mungkin apabila meluas akan bernasib serupa, tuntutan ganti rugi akan diminta masyarakat sekeliling kepada PLTN tersebut. Pihak asuransi biasanya tidak akan mau membayar ganti rugi kebocoran radiasi tersebut apabila ketahuan nantinya sebagai kesalahan yang ditutup-tutupi operatornya.