Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Takeshi Ditangkap Karena Gelar Tarian Lewat Pukul Satu Dini Hari

Manager Vanity Restaurant Roppongi Tokyo, Takeshi Obara (31) bersama manager keuangan dan manager musik

Editor: Widiyabuana Slay
zoom-in Takeshi Ditangkap Karena Gelar Tarian Lewat Pukul Satu Dini Hari
Japan Times
Vanity Restaurant Roppongi, Tokyo, Jepang. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo, Jepang

TRIBUNNEWS.COM -  Manager Vanity Restaurant Roppongi Tokyo, Takeshi Obara (31) bersama manager keuangan dan manager musik, hari Minggu (26/5/2013) sekitar pukul 02.30 dini hari, ditangkap polisi Tokyo karena dianggap melanggar UU Bisnis Entertainment tahun 1948 yang membatasi acara dansa/tarian sampai dengan pukul satu dini hari saja maksimum.
 
Demikian diungkapkan polisi kemarin kepada pers di Jepang yang dikutip Tribunnews.com, Selasa (28/5/2013).

Vanity Restaurant Tokyo dibuka tahun  2010  di lantai 13 gedung ROI di Roppongi yang banyak orang asing di Tokyo. Sebulan dikunjungi sekitar 22.000 tamu dan menghasilkan sales sedikitnya 120 juta yen.

Menanggapi penangkapan tersebut Obara menyatakan tidak tahu menahu mengenai adanya tarian yang dilakukan lebih dari pukul satu dini hari di tempatnya. Lokasi hiburan malam itu memiliki bar, restoran, kafe internet, kolam renang, ruangan berbagai fasilitas dan lounge bisa dipakai sampai jam 5 pagi.

Di tempat itu pula September tahun lalu seorang lelaki disiksa sampai meninggal oleh kelompok semi Yakuza, berandalan Tokyo, menggunakan tongkat pemukul baseball.Berbagai tempat hiburan malam di Jepang semakin ketat diawasi pihak kepolisian sejak tahun  2010 pasca-kejadian penangkapan berbagai pemilik klub malam di wilayah America Mura di Osaka.

Artis Jepang termasuk musisi terkenal Ryuichi Sakamoto dengan kelompoknya Let’s Dance,  berusaha untuk  melonggarkan UU tersebut dengan mengumpulkan 150 ribu tandatangan dari masyarakat.

Pekan lalu juga 60 anggota DPR Jepang  berusaha untuk melonggarkan UU tersebut itu pula. Namun banyak pula anggota parlemen yang menentang, tetap melihat hal itu sulit diubah karena tarian yang muncul nantinya menjadi tarian seksi dan dianggap tidak bermoral.

Berita Rekomendasi

Dunia malam adalah dunianya Yakuza pula, tidak sedikit yang berusaha mencari penghasilan dari dunia malam tersebut termasuk yang berbau seks di daerah elite seperti Roppongi Tokyo.

Info lengkap yakuza silakan akses di www.yakuza.in

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas