Penduduk Hong Kong Tak Ingin Edward Snowden Dipulangkan ke AS
Hampir setengah dari populasi penduduk Hong Kong, tidak menginginkan mantan pegawai CIA
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Samuel Febriyanto
TRIBUNNEWS.COM, HONGKONG - Hampir setengah dari populasi penduduk Hong Kong, tidak menginginkan mantan pegawai CIA, Edward Snowden, yang saat ini tengah bersembunyi di Hong Kong, diekstradisi ke Amerika Serikat (AS).
Dari survei tersebut diketahui 49,9 persen responden tidak menginginkan Edward diekstradisi kembali ke AS. Sementara hanya 17,6 persen dari 509 koresponden yang setuju dengan ekstradisi Edward dan 32,4 persen masih ragu-ragu.
Survei, itu diadakan oleh Pusat Komunikasi dan Survei Opini Publik di Universitas China.
Hasil tersebut keluar saat demonstrasi besar-besaran membanjiri jalan-jalan kota Hong Kong di hari Sabtu di luar Konsulat Jenderal AS, untuk memberikan dukungannya kepada Edward.
Hong Kong, yang merupakan bekas jajahan Inggris merupakan wilayah dengan otonomi khusus saat kembali ke China pada tahun 1997.
Mereka memiliki perjanjian ekstradisi dengan AS, namun dapat diveto oleh Pemerintah China.
Analis mengatakan sentimen publik dapat memainkan peran dalam keputusan akhir pemerintah kota. "Opini publik di Hong Kong tampaknya akan melawan pemerintah Amerika karena apa yang dilakukan oleh Snowden telah membongkar kemungkinan intrusi Amerika ke dalam jaringan komputer sejumlah orang Hong Kong," kata seorang pengamat, Sonny Lo. (asiaone.com)