Indonesia Desak Perdamaian di Bagian Selatan Filipina
Menteri Luar Negeri Marty M Natalegawa, menyampaikan keprihatinannya terkait pertikaian bersenjata di kota Zamboanga
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Indonesia melalui Menteri Luar Negeri Marty M Natalegawa, menyampaikan keprihatinannya terkait pertikaian bersenjata di kota Zamboanga, bagian selatan Filipina.
"Sebagai negara tetangga dan sebagai fasilitator tercapainya Final Peace Agreement 1996 antara Pemerintah Filipina dan Moro National Liberation Front (MNLF), Indonesia mengimbau semua pihak terkait untuk menahan diri dan memastikan keselamatan dan keamanan warga sipil," ujar Marty dalam keterangan tertulis yang diterima Tribunnews.com, Jumat (13/9/2013).
Marty menekankan upaya mencari solusi damai diharapkan tetap dilandaskan pada kesepakatan yang telah dicapai kedua belah pihak sebagaimana tertuang dalam Final Peace Agreement 1996.
"Solusi damai adalah satu-satunya pilihan yang harus ditempuh kedua pihak. Kesepakatan 1996 yang komprehensif tersebut merupakan landasan bagi penyelesaian permasalahan di Filipina Selatan yang adil, menyeluruh dan berkelanjutan," kata Marty.
Marty melanjutkan, Pemerintah Indonesia senantiasa siap atas permintaan pihak terkait, untuk turut berkontribusi secara tepat bagi pemulihan kondisi di bagian selatan Filipina.