Putin Dicalonkan Menjadi Penerima Hadiah Nobel
Sebuah kelompok advokasi Rusia, menominasikan Presiden Rusia, Vladimir Putin untuk mendapatkan Hadiah Nobel Perdamaian
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, MOSCOW - Sebuah kelompok advokasi Rusia, menominasikan Presiden Rusia, Vladimir Putin untuk mendapatkan Hadiah Nobel Perdamaian atas upayanya untuk melucuti dan menghancurkan senjata kimia Pemerintah Suriah.
Kelompok yang bernama Persatuan Spiritual Kerjasama Masyarakat Dunia, mengatakan Putin jauh lebih layak mendapatkan hadiah itu dari Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama. Seperti diberitakan oleh Upi.com, Rabu (2/10/2013).
"Barack Obama adalah orang yang telah memulai dan menyetujui tindakan agresif Amerika Serikat di Irak, dan Afghanistan. Sekarang dia sedang mempersiapkan untuk invasi ke Suriah," ujar LIosif Kobzon, seorang anggota kelompok itu, yang juga penyanyi terkenal di Rusia, dalam sebuah jumpa pers.
"Presiden kita, yang mencoba untuk menghentikan pertumpahan darah dan yang mencoba untuk membantu situasi konflik dengan dialog politik, adalah, dalam pandangan saya, lebih pantas menyandang gelar tinggi ini," ujarnya.
Selain itu berpendapat bahwa di bawah arahan Putin, Pemerintah Rusia telah berulang kali menggunakan hak veto-nya di Dewan Keamanan PBB untuk memblokir intervensi militer asing ke Suriah, dan mencegah kematian lebih dari 100 ribu warga sipil.
Kelompok itu mengatakan telah mengusulkan Putin untuk menerima hadiah itu pada 16 September 2013, dua hari setelah Moskow dan Washington mencapai kesepakatan di Jenewa, Swiss, untuk melucuti dan menghancurkan senjata rezim Presiden Bashar al-Assad.
Menurut kepala kelompok itu, Georgy Trapeznikov, Komite Nobel telah menerima surat pencalonannya pada 20 September 20130.
Namun pencalonannya itu terlambat untuk penghargaan Nobel pada tahun ini, karena pemenangnya akan diumumkan pada 11 Oktober 2013 di Oslo, Norwegia. (upi.com)