Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sekelompok Pria Ini Menyesal Disunat dan Minta Kulupnya Dikembalikan

Sunat atau khitan sudah dikenal sejak 4.000 tahun silam di berbagai belahan bumi

zoom-in Sekelompok Pria Ini Menyesal Disunat dan Minta Kulupnya Dikembalikan
daily mail
ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM – Sunat atau khitan sudah dikenal sejak 4.000 tahun silam di berbagai belahan bumi. Tradisi sunat dilakukan dengan berbagai alasan. Di dalam agama Islam misalnya, sunat bagi anak laki-laki adalah kewajiban.

Namun ada juga yang melakukan sunat dengan alasan lain, misalnya kesehatan. Menurut penelitian, sunat baik untuk kesehatan. Sunat disebut mampu mengurangi risiko tertular HIV hingga 50-60 persen.

Namun rupanya tak semua pria yang disunat bisa menerima kondisi daging ujung kemaluannya itu dipotong. Ada juga yang menyesal. Di Inggris misalnya, sekelompok pemuda dilaporkan telah menyesal kemaluan mereka disunat. Para pria itu malu dan marah kulupnya dipotong. Saking malunya, mereka meminta kulupnya dikembalikan dan “dipasang” kembali.

Para pemuda yang menyesal disunat itu berkumpul di sebuah forum dunia maya. Di sana mereka beramai-ramai melampiaskan kemarahannya. Seperti dilaporkan oleh Kernel dan dikutip Daily Mail, para pemuda yang frustasi itu menggunakan website foreskin-restoration.net and circumstitions.com.

Salah seorang anggota forum itu dalam postingannya menulis: “"Saya telah melihat ke dalam apa yang telah dicuri dari saya selama beberapa bulan. Hal ini terus-menerus menjadi pikiran. Perasaan saya sangat hancur, dan saya sangat menyesal.”

Sementara anggota lain di forum itu menulis: "Saya hanya ingin meringkuk menjadi bola dan menghilang. Ini adalah perasaan paling memalukan. Saya sangat marah, sedih, benci, yang pernah saya alami."

Postingan-postingan yang ditulis di forum itu kemudian mendapat berbagai tanggapan. Para anggota forum itu kemudian membahas bagaimana cara mengembalikan kembali kulup yang telah dipotong.

BERITA TERKAIT

Kernel melaporkan, kebanyakan pria yang mengunjungi situs tersebut adalah orang-orang yang marah atau malu karena telah disunat. Kemarahan itu disebutkan karena mereka merasa tidak lagi lengkap secara seksual, dan tidak dapat mencapai tingkat kepuasaan saat berhubungan intim, seperti yang dapat dirasakan oleh pria yang tidak disunat.

Tags:
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas