Amnesti Internasional Desak AS Hentikan Pengeboman Pesawat Tanpa Awak
Organisasi masyarakat Amnesti Internasional, mendesak Pemerintah Amerika Serikat (AS)
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Samuel Febriyanto
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Organisasi masyarakat Amnesti Internasional, mendesak Pemerintah Amerika Serikat (AS), menghentikan operasi militer pesawat tempur tanpa awak di wilayah Pakistan.
Mereka berpendapat, tidak ada pembeneran terhadap aksi tersebut, yang banyak merenggut nyawa warga sipil.
Amnesti mengatakan, dua serangan pesawat tempur tak berawak AS, di barat laut Pakistan tahun lalu, salah satunya menewaskan seorang nenek berusia 68 tahun yang tengah berada di kebunnya untuk mengambil sayuran. Seperti dikutip dari Channelnewsasia.com, Kamis (22/10/2013).
AS telah melancarkan hampir 400 serangan pesawat tak berawak di daerah pedalaman Pakistan, sejak 2004, dan menewaskan antara 2.500 dan 3.600 orang.
Hal itu berdasarkan data yang dilansir oleh Biro Jurnalisme Investigasi yang berbasis di London, Inggris.
Washington berkilah cara itu sangat efektif dalam memerangi milisi Taliban dan al-Qaeda yang bersembunyi di wilayah pedalaman Pakistan, yang tak tersentuh hukum.
Tanpa transparansi, menurut Amnesti, maka akan sulit mengukur klaim AS bahwa serangan itu didasarkan pada data-data intelijen yang sahih.
"Kita tidak bisa menemukan pembenaran dalam pembunuhan ini. Ada ancaman nyata terhadap Amerika Serikat dan sekutunya di kawasan itu , dan serangan pesawat tak berawak mungkin sah dalam beberapa keadaan," ujar Mustafa Qadri, peneliti Amnesti.
"Tetapi sulit untuk dipercayai bahwa sekelompok pekerja, atau seorang wanita tua yang dikelilingi oleh cucunya, membahayakan siapa pun, apalagi menjadi ancaman bagi Amerika Serikat ."
Oleh karena itu Amensti menuntut Pemerintah AS untuk menyelidiki laporan salah sasaran itu, dan serupa lainnya. (channelnewsasia.com)