TKI di Hong Kong Terinfeksi Flu Burung
Ancaman virus baru flu burung mulai menyebar ke luar daratan China
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, HONG KONG - Ancaman virus baru flu burung mulai menyebar ke luar daratan China. Kabar teranyar, Pemerintah Hong Kong melaporkan kasus pertama virus flu burung H7N9 menginfeksi salah satu warga.
Pemerintah setempat, Senin (2/12) lalu, menyatakan seorang pekerja berusia 36 tahun asal Indonesia dalam kondisi kritis, setelah terpapar virus H7N9. Sebelum dinyatakan kritis, tenaga kerja perempuan tersebut mengunjungi wilayah Shenzhen, China, untuk membeli dan menyembelih ayam di wilayah tersebut.
Perempuan itu diperkirakan terinfeksi virus baru flu burung yang cukup mematikan. Sejauh ini, H7N9 telah menewaskan sedikitnya 45 orang di wilayah timur China.
Sejatinya, Pemerintah Hong Kong membatasi penjualan unggas hidup sejak 16 tahun lalu. Langkah tersebut mengantisipasi penyebaran virus baru flu burung.
Pada pandemi flu Asia di tahun 1957-1958 dan flu Hong Kong di 1968-1969, virus yang pertama kali teridentifikasi berasal dari China, negara berpenduduk terpadat di dunia. Virus flu burung sebelumnya dikenal H5N1 berasal dari Guangdong pada 1996. Setahun kemudian, virus musiman baru ditemukan di Fujian dan memicu epidemi global.
Menanggapi kasus flu burung pertama pada tahun ini, Pemerintah Hong Kong mulai menaikkan status penanggulangan pandemik influenza menjadi level serius. Rumah sakit di Hong Kong mulai menerapkan langkah pengendalian infeksi dan membatasi jam kunjungan.
"Kita mungkin tidak menduga bahwa kasus ini hanya infeksi di Shenzen," kata Ben Cowling, Associate Professor of Infectious Disease Epidemiology School of Public Health University of Hong Kong, seperti dikutip Bloomberg, Selasa (3/12/2013).
Menteri Kesehatan Hong Kong, Ko Wing-man, menyatakan pemerintah telah melakukan diagnosa terhadap empat orang yang terakhir kali kontak langsung dengan pasien. Hasilnya menunjukkan negatif flu burung.
Chris Cheung, Jurubicara Departemen Kesehatan Hong Kong, menolak menjelaskan secara rinci kondisi wilayah dimana pasien terinfeksi.
Yang pasti, pasien mengunjungi Shenzhen pada 17 November 2013. "Dia berkunjung ke Shenzhen, membeli ayam, menyembelih dan memakannya," kata Ko Wing-man.
Pemerintah Indonesia tengah menelusuri informasi mengenai warga Indonesia yang terpapar virus flu burung di Hong Kong. Tjandra Yoga Aditama, Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan, mengemukakan pemerintah sudah melakukan koordinasi dengan otoritas terkait.
"Saya sudah menghubungi WHO dan Konsulat Jenderal RI di Hong Kong," ungkap Tjandra, tanpa menyebutkan hasil koordinasi dan langkah yang ditempuh Pemerintah Indonesia terkait kasus flu burung tersebut.(Sandy Baskoro)