Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Muak dengan Kondisi Masyarakat, Anak Muda Jepang Ingin Jadi Yakuza

Percaya apa tidak, anak muda Jepang saat ini, terutama yang berusia sekitar 25 tahunan, memiliki

Editor: Widiyabuana Slay
zoom-in Muak dengan Kondisi Masyarakat, Anak Muda Jepang Ingin Jadi Yakuza
TRIBUNNEWS.COM/RICHARD SUSILO
Tomohiko Suzuki 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo, dari Tokyo, Jepang

TRIBUNNEWS.COM - Percaya apa tidak, anak muda Jepang saat ini, terutama yang berusia sekitar 25 tahunan, memiliki keinginan kuat menjadi Yakuza - mafia Jepang. Setidaknya itulah jawaban angket yang dilakukan penulis yakuza Jepang, Tomohiko Suzuki, para responden usia 25 tahunan, 60 persen menjawab ingin menjadi Yakuza bila lahir kembali.

Angket dilakukan di antara 7-14 Desember 2013 lalu kepada 100 orang responden dari Hokkaido sampai Okinawa atau seluruh daerah di Jepang melalui telepon satu per satu, ungkap Suzuki kepada pers Jepang baru-baru ini.

"Para anak muda Jepang kini banyak yang ingin menjadi Yakuza karena muak dengan kebohongan dalam kehidupan saat ini, benci dengan segala penghianatan yang terjadi di masyarakat," paparnya.

Saya suka cara-cara dan gaya yang dilakukan para anggota Yakuza dan saya akan melakukan semua yang dilakukan Yakuza tersebut, ungkap para responden tersebut, tambah Suzuki lagi.

Kalangan anak muda Jepang merasa bangga dengan menjadi Yakuza setelah melihat film-film mengenai Yakuza, seolah mereka pahlawan.

Sementara kalangan usia lanjut (usia 60 tahunan) responden kebalikannya, 90 persen mereka yang berusia lanjut justru tak mau dan berusaha kuat mengarahkan anaknya tidak akan menjadi polisi apalagi menjadi yakuza.

Berita Rekomendasi

"Dulu yakuza memang banyak dikagumi dan bahkan banyak terkait dengan pemerintahan di Jepang, tetapi sangat berbeda saat ini. Bahkan sangat berbeda jauh keadaannya dibandingkan film-film Yakuza yang ada. cari uang sudah sangat sulit saat ini bagi Yakuza," ungkap sumber Tribunnews.com, Jumat (3/1/2014) yang banyak memperhatikan kehidupan para anggota Yakuza di Jepang mengakui ada kebenaran dari hasil angket (survei) tersebut.

Kehidupan anggota Yakuza yang jumlahnya saat ini sekitar 40.000 orang di Jepang menjadi sangat sulit setelah Revisi UU Anti Yakuza keluar dan diimplementasikan Oktober tahun lalu. Mereka tidak bisa membuka rekening koran di bank atau kantorpos, tidak bisa menyewa rumah, mobil, dan sebagainya, bahkan semakin banyak restoran menempel stiker menolak masuk mereka ke dalam toko tersebut. Termasuk pula tempat pemandian umum yang mulai melarang masuk para anggota Yakuza terang-terangan saat ini.

Info lengkap yakuz bacalah www.yakuza.in

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas