Polisi Jepang Aktif Bersihkan Situs Porno
Mulai akhir tahun lalu hingga 2020 mendatang diperkirakan akan semakin ketat pengawasan dunia seks di Jepang.
Editor: Sanusi
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo, Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Mulai akhir tahun lalu hingga 2020 mendatang diperkirakan akan semakin ketat pengawasan dunia seks di Jepang. Hal itu dilakukan guna menciptakan citra bersih dan baik Jepang, khususnya Tokyo saat Olimpiade Tokyo 2020 nanti.
Kini operasi patroli polisi di internet terutama terhadap situs-situs porno mulai aktif dilakukan. Demikian ungkap sumber Tribunnews.com hari ini (21/1/2014) di kepolisian Jepang.
"Kita lihat saja misalnya polisi Hiroshima baru-baru ini akhirnya berhasil menggerebek sebuah tempat prostitusi dan menangkap beberapa PSK di sana yang masih di bawah usia dewasa," paparnya.
Netto Patororu (Net Patrol) digiatkan kepolisian Jepang sejak 2 Desember tahun lalu karena semakin banyak situs Jepang yang berani memasang informasi ilegal, termasuk pula transaksi jual beli film porno yang tidak di sensor lewat internet.
Contohnya, Nakagawara Hiroshi (56) Kamis lalu (16/1/2014) ditangkap polisi Metro Tokyo bersama 3 stafnya karena menjual 35.000 film porno tidak disensor lewat internet Uraten Ichiba. Hasil penjualan tersangka yang bermarkas di daerah Adachi, Tokyo, sebulan 3 juta yen.
Akibat "pemeriksaan" lewat situs internet, selama sebulan lalu, hanya di perfektur Hiroshima, selatan Jepang, polisi berhasil menangkap 26 PSK gadis-gadis antara usia 14-19 tahun dan kini berada di rumah tahanan anak-anak nakal di Hiroshima.
Perintah aktivitas Net Patrol ini dilakukan ke seluruh daerah di Jepang sejak 1 Januari 2014 ini. Semula dilakukan hanya di beberapa daerah di Jepang. Tetapi karena sifat internet adalah global, tak ada batas daerah tak ada batas negara, maka seluruh daerah di Jepang diaktifkan untuk "membersihkan dan membenahi" situs-situs dewasa Jepang.
Sejak tahun 2012 aktivitas situs dan klub mlam tempat para PSK berkumpul , mulai aktif dan berani melanggar hukum Jepang. Salah satu penyebabnya adalah akibat aktivasi UU Anti Yakuza mulai Oktober 2011, sehingga tahun 2012 Yakuza semakin kesulitan uang. Dunia malam yang terkait seks dan hal-hal dunia bawah tanah, banyak terkait dengan Yakuza. Perhatian kalangan dunia malam sejak 2012 semakin menekankan dunia enjo kosai, pacaran dengan wanita muda, umumnya para pelajar SLTA, dan seks bebas.
Yakuza yang menekankan enjo kosai ini biasanya dapat duit banyak karena harga pasaran gadis muda apalagi di bawah usia dewasa sangat mahal di Jepang. Itulah sebabnya ada iklan menawarkan 12.000 yen per jam. Gadis biasa dewasa honornya berkisar maksimal 10.000 yen per jam. Hal ini juga tergantung dari popularitas sang gadis pula.
Upaya penjejakan polisi dengan menyamar sebagai pelanggan, menghubungi club malam tersebut meminta gadis-gadis di bawah usia, dan setelah mendapatkan gadis tersebut, bukan hanya gadis di bawah umur yang ditangkap tetapi pemilik klub malam biasanya juga langsung ditangkap polisi.
Info lengkap Yakuza silakan baca. www.yakuza.in