Presiden: Aksi Kapten Kapal dan Awak Feri yang Lari Lebih Dulu Setara Pembunuhan
Kapten Kapal Feri Sewol menunda evakuasi lalu dia dan awaknya menyelamatkan diri lebih dulu saat kapal tenggelam
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Korea Selatan, Park Geun-hye, Senin (21/4/2014), mengatakan bahwa perilaku kapten dan awak dari kapal Feri Sewol yang tenggelam lima hari lalu dengan 476 orang di dalamnya tidak dapat diterima dan "setara dengan pembunuhan".
"Tindakan kapten dan beberapa anggota kru kapal feri itu benar-benar tidak bisa dimengerti, tidak dapat diterima, dan sama saja dengan pembunuhan," kata Park dalam sebuah pertemuan dengan para pembantu seniornya.
"Bukan hanya hati saya, melainkan hati semua warga Korea Selatan remuk, terkejut, dan marah," kata Park, yang dicela pada Kamis ketika bertemu para kerabat dari ratusan penumpang yang masih hilang, sebagian besar dari mereka adalah anak-anak sekolah.
Para keluarga korban telah mengecam respons pemerintah terhadap bencana itu. Park mengatakan, makin jelas bahwa Kapten Lee Joon-seok tidak perlu menunda evakuasi para penumpang saat feri mulai tenggelam, dan kemudian "meninggalkan mereka" dengan melarikan diri terlebih dahulu.