Setiap Jumat Staf JICA Fukuoka Kenakan Pakaian Adat Indonesia
Tidak ada keharusan bagi semua karyawan JICA menggunakan baju tradisional negara asing.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Richard Susilo, Koresponden Tribunnews.com di Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Selama tiga bulan mulai bulan Juni ini hingga Agustus mendatang, 40 karyawan JICA (Japan International Cooperation Agency) yang ada di Kitakyushu Yahatahigashi Ward, setiap Jumat selama jam kerja menggunakan pakaian berbagai bangsa dalam rangka program Cool Biz Japan. Menyejukkan diri dengan pakaian musim panas agar produktivitas kerja tetap tinggi.
"Upaya untuk ikut mempopulerkan dan mendukung kerja sama antarbangsa sesuai program JICA yang banyak menyalurkan tenaganya ke berbagai negara berkembang termasuk ke Indonesia. Makanya guna mengingat itu semua kita lakukan penggunaan baju berbagai negara, sekaligus memperkenalkan kepada para tamu yang datang ke kantor kami," papar Yoko Konishi karyawan JICA Kyushu khusus kepada Tribunnews.com, Jumat (20/6/2014) siang.
Menurutnya, tidak ada keharusan bagi semua karyawan JICA menggunakan baju tradisional negara asing.
"Tapi kami berharap tiap Jumat sekali seminggu mungkin bisa memakai baju-baju negara luar tersebut sehingga sebagai bagian dari Cool Biz Japan juga," katanya.
Selain banyak karyawan JICA Fukuoka yang memakai baju Indonesia, ada pula yang memakai baju India, Kamboja, Malaysia, Sri Lanka, Thailand, Tiongkok, Vietnam, Myanmar, Mongolia dan berbagai pakaian nasional negara lainnya.
Program ini bukan hanya pertama kali, sejak tahun 2010 setiap tahun JICA Fukuoka juga melakukan hal yang sama di musim panas Juni sampai dengan Agustus.