Militan ISIS Duduki Pintu Perbatasan Irak-Suriah
"Kelompok militan Sunni menguasai Al-Qaim dan wilayah di sekitarnya," kata seorang letnan kolonel polisi Irak.
Editor: Rendy Sadikin
TRIBUNNEWS.COM, BAGHDAD - Kelompok militan Sunni yang dipimpin Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), berhasil menguasai sebuah pintu perbatasan Irak-Suriah, setelah pasukan pemberontak Suriah yang sempat menduduki wilayah itu mundur. Demikian penjelasan sejumlah pejabat dan saksi mata, Sabtu (21/6/2014).
Sejumlah sumber mengatakan, ISIS menguasai pintu perbatasan Al-Qaim, satu dari tiga pintu perbatasan resmi Irak-Suriah, setelah pasukan Tentara Pembebasan Suriah (FSA) dan Front Al-Nusra mundur.
"Kelompok militan Sunni menguasai Al-Qaim dan wilayah di sekitarnya," kata seorang letnan kolonel polisi Irak yang tak mau disebutkan namanya.
Polisi itu menambahkan kelompok-kelompok militan itu, yang termasuk ISIS dan sejumlah milisi bersenjata Sunni, tidak memasuki pintu perbatasan itu karena khawatir akan jebakan yang sudah dipasang di sana.
Jatuhnya Al-Qaim membuat ratusan warga kota itu memilih mengungsi ke wilayah timur. Demikian keterangan seorang penjaga perbatasan Irak yang ditempatkan di kota Rawa.
Pasukan FSA dan Al-Nusra pada 17 Juni lalu menduduki pintu perbatasan Al-Qaim di sisi Irak setelah pasukan pemerintah mundur.
Dalam serangan kilat yang digelar hampir dua pekan terakhir ini, gabungan kelompok militan Sunni, termasuk ISIS, berhasil menguasai sebagian besar wilayah utara Irak, termasuk kota-kota besar seperti Mosul dan Tikrit.