Suaka Edward Snowden di Rusia Telah Kedaluwarsa
Pengacaranya mengatakan, ia masih tetap bisa tinggal di negeri itu selama pengajuan perpanjangannya masih diproses.
Editor: Rendy Sadikin
TRIBUNNEWS.COM - Jangka waktu suaka buronan whistleblower atau pembocor rahasia AS, Edward Snowden, di Rusia yang berlaku satu tahun, telah berakhir tanpa kejelasan apakah akan diperpanjang.
Pengacaranya mengatakan, ia masih tetap bisa tinggal di negeri itu selama pengajuan perpanjangannya masih diproses.
Tahun lalu, pria yang membongkar praktik penyadapan oleh inteljen AS itu, berhasil memperoleh izin untuk terus tinggal di Moskow.
Tak banyak diketahui kegiatan Snowden di Rusia, termasuk di mana ia tinggal dan apakah ia bekerja.
Namun ia menciptakan kegemparan April lalu ketika muncul rekaman pesannya yang dialamatkan kepada Presiden Vladimir Putin dalam acara tanya jawab tahunan presiden Rusia itu di televisi, yang menanyakan apakah Rusia memata-matai warganya.
Anatoly Kucherena, pengacara yang bertindak sebagai juru bicaranya, dalam sebuah wawancara hari Kamis menegaskan kepada sebuah televisi Rusia, bahwa kliennya telah mendapatkan "izin tinggal sementara" di Rusia, dan bukan "suaka politik."
Snowden meloloskan diri dari AS segera setelah membocorkan operasi penyadapan oleh dinas keamanan nasional AS (NSA).
Seorang pengacara AS yang pernah menjadi penasihat hukum Snowden mengatakan, untuk sementara waktu kemungkinan besar ia akan tetap berada di Rusia.
"Saya tahu ia sungguh ingin kembali pulang kalau bisa, atau mencari suaka di negeri yang dia inginkan," kata Jesselyn Radack dalam wawancara dengan radio ABC, Rabu lalu.
Bulan Mei lalu, Menteri Luar Negeri AS John Kerry mendesak Snowden untuk "bersikap jantan" dengan kembali ke AS dan menghadapi tuntutan hukum.