Dewi Soekarno Minta Pemerintah Jepang Menghapus Sistem Anjing Pemandu
Mantan istri Presiden RI pertama, Ratna Sari Dewi Soekarno meminta kepada pemerintah Jepang agar menghapus sistem anjing pemandu.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Mantan istri Presiden RI pertama, Ratna Sari Dewi Soekarno meminta kepada pemerintah Jepang agar menghapus sistem anjing pemandu yang ditulis di blog resminya 1 September lalu.
Dewi yang terlahir dengan nama Naoko Nemoto (74) kelahiran Tokyo, 6 Februari 1940 ini mengomentari itu dalam kaitan dengan penyiksaan seekor anjing pemandu, Labrador Retriever bernama Oscar, di Kota Saitama yang terjadi diperkirakan Juli lalu.
"Undang-undang terkait anjing pemandu perlu direvisi terutama bagi para pelaku kebencian, untuk menghukum berat mereka," tulisnya.
"Perasaan saya sangat kuat menentang sistem panduan anjing tersebut karena merugikan sang anjing," katanya.
Menurutnya, fungsi anjing penuntun juga merupakan bagian dari tubuh bagi mereka yang tunanetra. Kasihan anjing yang tak bisa melompat bebas secara alamiah dan itu penyalahgunaan.
"Bahkan ada anjing yang sampai tidak bisa menggonggong, hanya melayani bagi mereka yang tunanetra secara diam-diam. Kasihan anjing itu," katanya.
"Anda tidak memerlukan anjing penuntun, cukup merombak tongkat putih yang bisa bersuara sehingga dapat menuntun kita," ujarnya.
Dewi merupakan anggota organisasi penyelamatan hewan dengan nama ARK. Saat ini Dewi juga mencari pembantu yang "suka" kepada anjing karena pembantu yang mengurus anjingnya telah pulang ke Indonesia.