Masjidil Haram Mulai Dipadati Jamaah Haji
Situasi kompleks Masjidil Haram, Mekkah mulai dipadati jamaah dari berbagai negara. Kepadatan kian terasa saat masuk waktu salat wajib.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Kholish Chered
TRIBUNNEWS.COM, MEKKAH - Situasi kompleks Masjidil Haram, Mekkah mulai dipadati jamaah dari berbagai negara. Kepadatan kian terasa saat masuk waktu salat wajib. Demikian pantauan Tribun Kaltim (Tribunnews.com Network), Kamis (4/9/2014) pagi Waktu Arab Saudi (WAS).
Kepadatan jamaah, terutama di sekitar tempat thawwaf, terus terjadi sejak tengah malam. Namun situasi relatif lebih lengang saat memasuki waktu dhuha, atau saat matahari pagi mulai naik. Hal ini juga dipengaruhi cuaca relatif panas, di atas 30 derajat Celcius.
Meskipun mulai padat, jamaah masih bisa mendekat ke kabah hingga jarak kurang dari tiga meter di Rukun Hajar Aswad. Tentunya dalam kondisi berdesakan. Bahkan bisa kurang dari satu meter di sisi kabah yang lain. Kepadatan akan terus meningkat seiring kedatangan jamaah haji dari berbagai negara.
Uniknya, petugas Masjidil Haram masih bisa memberlakukan sistem antre untuk mencium Hajar Aswad. Jamaah laki-laki pun mengular panjang. Sedangkan jamaah perempuan kebanyakan memilih berisyarat dengan tangan dari kejauhan.
Hingga saat ini, jamaah haji Indonesia belum memasuki Kota Mekkah. Mereka masih menjalani sunnah Arba'in atau salat sunnah 40 waktu di Masjid Nabawi, Madinah. Karena itu, jamaah haji Indonesia gelombang pertama memiliki waktu sembilan hari di Madinah. Jamaah akan masuk Kota Mekkah tanggal 10 September 2014, pukul 12.15 WAS.
Informasi terkini, saat ini sudah tiba 14.055 orang jamaah haji Indonesia di Saudi Arabia. Terdiri dari 13.890 orang jamaah reguler dan 165 petugas dari 33 kloter.
Adapun kondisi kesehatan jamaah, 108 orang mendapatkan perawatan medis. Di Jeddah, 49 orang menjalani rawat jalan di kloter dan 2 orang dirujuk. Sedangkan di Madinah, 10 orang rawat jalan di kloter, 6 orang rujukan, dan 6 orang rawat inap.