WNI Muslim di di Inggris Raya Gelar Acara Menyambut Tahun Baru 1436 Hijriah
Hijrah bukan sekedar perpindahan posisi fisik, namun perubahan kekondisi diri yang lebih baik atau membawa perubahan
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, GLASGOW -- Keluarga Islam Britania Raya (KIBAR) UK bekerjasama dengan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Glasgow sukses menggelar acara Kibar Autumn Gathering(KAG) 2014 di St. Francis Community Centre, Glasgow, Skotlandia. Acara dilaksanakan selama dua hari pada tanggal 25-26 Oktober 2014 dengan mengusung tema Kibar Homecoming'Merajut Persaudaraan, Memetik Hikmah, Menebar Ceria'.
Dalam gelaran KAG 2014 ini, seperti ditulis dalam keterangan tertulis, hadir lebih dari 200 Warga Negara Indonesia (WNI) yang berasal dari berbagai kota di Inggris Raya, antara lain Nottingham, Manchester, Sheffield, New Castle, Leicester, London, Aberdeen, Bristol, Leeds, Stirling, dan kota-kota lainnya. Acara tersebut dibuka oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Britania Raya dan Irlandia, yang diwakili oleh Bapak Eko Suripto selaku Protocol and Consular Affairs.
Kegiatan ini meliputi serangkaian acara berupa penyampaian materi oleh Ustaz Hakeem Yusuf dari University of Strahclyde, Glasgow. Beliau mengajak para peserta untuk belajar dan mengambil hikmah dari peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW. Kepindahan Rasulullah SAW ke madinah menjadi awal kebangkitan dakwah islam, dari hanya kelompok kecil menjadi dakwah yang universal, serta menjadi titik awal diterapkannya nilai-nilai islam disemua sisi kehidupan.
“Transisi ini dilalui dengan sangat berat, karena hijrah adalah tentang sebuah pengorbanan”, kata Hakeem.
Kemudian bahasan lebih lanjut berkenaan dengan hijrah disampaikan oleh Syeikh Ahmed Al-Magrabi, Imam Masjid Aberdeen. Menurut Syeikh Ahmed, hijrah adalah sarana yang tepat bagi umat muslim untuk berkontemplasi.
“Hijrah bukan sekedar perpindahan posisi fisik, namun perubahan kekondisi diri yang lebih baik atau membawa perubahan untuk lingkungan sekitar kearah kebaikan, khususnya dimulai dari keluarga kecil kita,” ujar Syeikh Ahmed, dalam ceramahnya.
Amar Shakoor, selaku anggota Scottish Police Muslim Association (SPMA) juga turut hadir dalam KAG 2014. Dalam sesinya, beliau berbagi pengalaman menjadi muslim di Skotlandia, Inggris Raya.
Selain acara yang ditujukan untuk dewasa, ada pula program-program edukatif bagi anak-anak dan remaja yang turut serta dibawa menghadiri KAG 2014 ini. Kegiatan tersebut beragam berdasarkan kategori usia anak, mulai dari edukasi balita, kelas bahasa arab, eksplorasi ide dengan topik sosialisasi komunitas muslim ke masyarakat UK, serta perlombaan merajut untuk remaja.
Keesokaannya, Minggu (26/10/2014), rangkaian kegiatan lebih fokus untuk mengenal serta meningkatkan kerjasama antar peserta sambil menikmati landmark kota Glasgow melalui permainan Amazing Race. Dalam acara tersebut juga terdapat bazaar berbagai masakan khas Indonesia untuk mengobati rindu akan tanah air.
Kegiatan gathering ini adalah agenda rutin KIBAR (Keluarga Islam Britania Raya) untuk menyambung silaturahim antar anggotanya.KIBAR Gathering dilaksanakan setahun dua kali yakni pada musim gugur dan musim semi. Tema yang diangkat setiap tahunnya berbeda namun tetap berkesinambungan.
“Homecoming diangkat sebagai tema kali ini dengan harapan agar warga muslim Indonesia di UK dapat berkumpul dan merasa pulang ke rumah. Jadwal pelaksanaan juga dipilih bertepatan dengan tahun baru islam, 1 Muharram 1436 Hijriah. Hal tersebut dapat menjadi momentum bersama warga muslim Indonesia di UK untuk membawa perubahan ke arah yang lebih baik,” kata Nor Basid, selaku Ketua Pelaksana KAG 2014 sekaligus Ketua KIBAR lokaliti Glasgow periode 2013-2014.