Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Obama Senang Sony Pictures Akhirnya Tayangkan Film The Interview

Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengaku senang atas keputusan Sony Pictures Entertainment yang menayangkan film The Interview.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Obama Senang Sony Pictures Akhirnya Tayangkan Film The Interview
bbc.co.uk
The Interview film komedi tentang rencana pembunuhan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un. 

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengaku senang atas keputusan Sony Pictures Entertainment yang menayangkan film The Interview di sejumlah bioskop. Sony memang pernah menyatakan akan membatalkan film kontroversial yang berkisah upaya dua agen intelijen AS, CIA, dalam membunuh pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un itu.

Kepuasan Obama atas keputusan Sony diungkap oleh juru bicara Gedung Putih Eric Schultz.

"Presiden menyambut keputusan Sony yang memutuskan penayangan film," kata Schultz, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (24/12/2014).

Schultz mengatakan, keputusan Sony ini sesuai dengan semangat kebebasan berekspresi di AS. "Dan hak untuk berekspresi secara artistik," ucapnya.

Dalam kesempatan ini, menurut Schultz, Obama pun memuji sejumlah bioskop yang memutuskan untuk berani menayangkan film The Interview. Apalagi, sebelumnya ada ancaman serangan ke bioskop yang menayangkan film satire komedi yang dibintangi Seth Rogen dan James Franco ini. (Baca: Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un Tewas Ada di Film The Interview)

Sebelumnya, Obama memang mengutarakan kekecewaan kepada Sony sewaktu studio film itu membatalkan penayangan The Interview. Menurut Obama, AS semestinya tidak bisa didikte oleh diktator yang menginginkan adanya sensor di negara adidaya tersebut. (Baca: Obama: Sony Pictures Salah Besar Batalkan Penayangan Film The Interview)

"Kalau ada yang bisa mengintimidasi seseorang untuk tidak merilis film satir, apa jadinya nanti jika ada yang menonton film dokumenter atau berita yang tidak ia sukai," ungkapnya.

BERITA TERKAIT

Sejumlah peretasan yang ditujukan kepada Sony memang menjadikan studio film yang berbasis di California, AS, itu menjadi pusat perhatian. Apalagi, Sony diprediksi mengalami kerugian hingga 100 juta dollar AS atau sekitar Rp 1,2 triliun.

Tak hanya peretasan, beragam ancaman pun muncul. Kelompok yang mengatasnamakan Guardians of Peace mengancam akan melakukan teror serangan ke sejumlah bioskop yang menayangkan film The Interview.

Selain itu, keluarga pegawai Sony pun juga ikut terkena ancaman. Ancaman disampaikan Guardians of Peace melalui email yang didapat dari aksi peretasan.

Korea Utara dituduh sebagai dalang di balik aksi peretasan dan teror. Meski begitu, Korea Utara berulang kali melontarkan bantahan, meskipun juga memuji kelompok yang melakukan peretasan. (Bayu Galih)

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas