Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Indahnya Kuil Warisan Budaya Jepang Meski Tertutup Salju Tebal

Salah satu tempat wisata paling ramai dikunjungi adalah Kuil Kiyomizu di Kyoto yang sampai saat ini tertutup salju setebal sekitar 4 cm.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Indahnya Kuil Warisan Budaya Jepang Meski Tertutup Salju Tebal
Asahi
Kuil Kiyomizu diliputi salju setebal 4 cm tetapi tetap saja diramaikan oleh wisatawan mancanegara dan domestik Jepang. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Tahun baru tahun yang membahagiakan bagi banyak orang. Namun salju lebat di awal tahun khususnya di daerah sekitar Laut Jepang (Japan Sea) misalnya Kyoto dan sekitarnya membuat daerah itu jadi putih, tertutup salju, menjadi lebih indah bagi wisatawan yang negaranya tak pernah kedatangan salju.

Salah satu tempat wisata paling ramai dikunjungi adalah Kuil Kiyomizu di Kyoto yang sampai saat ini tertutup salju setebal sekitar 4 cm. Menurut badan meteorologi Jepang hingga Sabtu (3/1/2015) hujan salju masih meliputi daerah Laut Jepang. Besok baru cuaca mulai cerah.

Kiyomizudera atau Kuil Kiyomizu merupakan kuil Budha kuno, yang dibangun pada tahun 798 atas perintah shogun ketiga Tokugawa Iemitsu dan sudah 10 kali mengalami kerusakan atau terbakar akibat perang atau bencana alam. Di belakang kuil utama terdapat kuil Jishu-jinja yang disebut dengan Dewa Perjodohan, dan di depan kuil terdapat 2 batu yang sering disebut "Batu Buta" dan "Batu Peramal Cinta".

Konon kabarnya menurut penduduk setempat dengan menutup mata berjarak 100 meter kita berjalan menuju batu buta tersebut dan sampai tepat di depan batu buta, maka keinginan kita akan tercapai.

Kemudian juga untuk menguji kesetiaan hati pada pasangan, kita dapat mencoba batu peramal cinta, caranya tetap sama dengan memejamkan mata. Namun bila arah kaki kita tidak tepat menuju batu peramal cinta atau melenceng jauh, maka hati kita masih memikirkan orang lain.

Kiyomizu berarti air jernih (pure water).

Berita Rekomendasi

Di Zaman Edo antara tahun 1603 dan 1868 ada tradisi, apabila loncat dari beranda Kiyomizu dengan ketinggian 13 meter itu, maka keinginan seseorang pasti terkabulkan. Tercatat 224 orang loncat dari beranda Kiyomizu dan 85,4 persen selamat. Kini praktek tersebut tentu saja dilarang keras di Jepang.

Tanggal 1 September 1993 Kiyomizu ditetapkan secara hukum Jepang menjadi harta nasional (pusaka Nasional). Tahun 1994 tercatat di UNESCO World Cultural Heritage List sebagai monumen bersejarah dari Kyoto Kuno.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas