Kelompok Yakuza Yamaguchi-gumi Bagi-bagi Hadiah
Semua anak yang datang atau lewat tempat itu langsung diberikan hadiah haloween berupa permen boneka dan sebagainya yang dimasukkan ke dalam amplop.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Apa yang menjadi perhatian menarik di tahun 2014 lalu? Salah satunya adalah upaya bagi-bagi hadiah kelompok mafia Jepang terbesar, Yakuza yang bernama Yamaguchi-gumi. Kelompok yang kini beranggotakan sekitar 20.000 orang pengurus inti ini bagi-bagi hadiah 31 Oktober 2014 dari siang sampai jam 7 malam di kantor pusatnya di Kobe Jepang.
Semua anak yang datang atau lewat tempat itu langsung diberikan hadiah haloween berupa permen boneka dan sebagainya yang dimasukkan ke dalam amplop plastik mengkilat warna ungu diikat pita.
"Senang sekali anak-anak tersebut dan ini bagian promosi yang sangat potensial menciptakan citra yang baik bagi Yamaguchigumi di tengah tekanan kuat dari pihak kepolisian Jepang untuk menghancurkannya sekecil mungkin saat ini," papar sumber Tribunnews.com, Senin (5/1/2015).
Upaya bagi-bagi hadiah sebenarnya bukan sekedar membagikan hadiah saja, tetapi lebih mengingatkan kita kepada masa jaya Yamaguchigumi yang juga dikenang masyarakat Kobe khususnya tahun 1995 saat bencana gempa bumi di Hanshin (Kobe). Keesokan harinya kelompok Yamaguchigumi membagikan gratis berbagai kebutuhan darurat kepada para korban seperti air, obat, makanan, tenda dan sebagainya. Di situlah nama Yamaguchigumi menjadi sangat harum di kalangan masyarakat Jepang.
Sebagai organisasi kejahatan terbesar di Jepang ternyata masih melakukan bantuan sosial seperti itu.
"Satu keharmonisan bersama masih kita kenang saat gempa tahun 1995 itu, semua saling bantu tak melihat apakah Yakuza atau bukan, termasuk polisi semua saling bantu. Hal seperti itulah yang diinginkan orang Jepang, saling kerja sama semua melihat semua sebagai hal positif," tambahnya.
Upaya bagi-bagi hadiah dimulai dari bagi-bagi permen kepada anak-anak orang asing yang ada di sekitar kantor pusat Yamaguchi-gumi tahun 2012. Disambut baik anak-anak dan lingkungan setempat. Lalu mulai tahun 2013 setiap 31 Oktober dilakukan bagi-bagi hadiah itu di depan kantor pusat mereka setiap siang sampai dengan jam 7 malam.
Inilah mungkin yang menjadi pertanyaan bagi warga Indonesia, polisi sudah tahu markas besar Yakuza, organisasi kejahatan, mengapa tidak digerebek dan ditutup? Inilah Jepang, Yakuza adalah organisasi resmi di Jepang dan semua upaya polisi menyempitkan gerakan mereka harus menggunakan hukum, tak bisa langsung tutup begitu saja.
Penggerebekan baru dilakukan apabila ada tindak pidana dan bukti kuat mengarah ke sana. Barulah keluar surat penggerebekan dari pihak pengadilan Jepang kepada polisi yang memperkenankan menyerbu markas organisasi kejahatan Jepang tersebut.
Informasi lengkap Yakuza silakan baca di www.yakuza.in.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.