Al Qaeda Bertanggung Jawab Serangan Berdarah ke Charlie Hebdo
Al Qaeda Yaman mengaku bertanggung jawab atas serangan berdarah Chérif Kouachi and Saïd Kouachi ke kantor Charlie Hebdo, Paris, Rabu (7/1/2015).
Penulis: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Y Gustaman
TRIBUNNEWS.COM, YAMAN - Tepat sepekan setelah serangan berdarah Chérif Kouachi and Saïd Kouachi di kantor majalah satire mingguan Charlie Hebdo, Paris. Kelompok Al Qaeda Yaman mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
"Ini balasan atas penghinaan kalian untuk nabi," ujar komandan Al Qaeda Semenanjung Arab (AQAP), Nasr al-Ansi lewat sebuah tayangan video internet berdurasi 11 menit seperti dikutip dari Daily Mail, Rabu (14/1/2015).
Keluarga para korban masih berduka, tapi Nasr memastikan Prancis harus bertanggung jawab. Ia memperingatkan bakal banyak tragedi dan teror tercipta. Kini, Al Qaeda Yaman sedang memilih target dan siap mendanai operasi berikutnya.
Nasr memuji dua bersaudara Chérif Kouachi and Saïd Kouachi sebagai pahlawan Islam.
Tapi Charlie Hebdo tak terpengaruh. Sirkulasi bisnis mereka kembali normal. Bahkan, edisi pascaserangan ludes terjual di Prancis hanya beberapa jam saja. "Di tempatku 70 orang sudah antre sejak 5.45 pagi," cuit Eric Randolph lewat Twitternya.
"Antrean orang di mana-mana. Tapi masih banyak orang yang kecewa (tak kebagian, red)," kata Michel Blanchet, yang mencari edisi terbaru Charlie Hebdo dengan karikatur Muhammad berjudul Tous est Pardonné di dekat stasiun Gare de l'Est.
Doktor Andreas Krieg dari Departemen Studi Pertahanan di King's College, London, mengatakan kelompok ini menggunakan serangan seperti terjadi di kantor Charlie Hebdo untuk menjustifikasi keberadaannya selama ini.
"Agar jaringan Al Qaeda dan lingkarannya tetap hidup, mereka cukup menciptakan dan menanggung sejumlah teror menegangkan. Tidak seperti ISIS, Al Qaeda meyakini jihad global dan membawa itu di jalanan Eropa dan Amerika," ucapnya kepada MailOnline.