Kakak Tega Menembak Kepala Adik Tiri Hingga Bersimbah Darah
Levi Elliot, sejak lama selalu mengatakan kepada teman-teman sekolahnya bahwa dirinya sangat membenci saudara tirinya, Sierra(12).
Editor: Agung Budi Santoso
TRIBUNNEWS.COM -Kebencian terhadap sosok anak tiri ternyata tidak hanya terjadi pada orangtua tiri, tetapi juga pada saudara tiri. Di Amerika, seorang remaja 15 tahun tega membunuh adik tirinya karena kebencian yang terus memuncak.
Remaja tersebut, Levi Elliot, sejak lama selalu mengatakan kepada teman-teman sekolahnya bahwa dirinya sangat membenci saudara tirinya, Sierra(12).
Suatu kali, Levi bahkan pernah sesumbar di depan teman-teman sekolahnya, “Aku tidak akan peduli kalau suatu saat nanti dia (Sierra) tewas. Dan aku pastikan, itu akan terjadi cepat atau lambat…” Kalimat itu diucapkan Levi dengan nada penuh kebencian.
Akhirnya, kebencian Levi itu benar-benar diwujudkannya. Ketika kedua orangtuanya, Peggy dan James, baru saja kembali ke rumah setelah melakukan perjalanan singkat ke kota lain, mereka terkejut karena harus dihadapkan pada pemandangan yang tak akan mungkin mereka lupakan seumur hidup.
Peggy dan James mendapati putri mereka tergeletak bersimbah darah di tempat tidur, tak dapat bicara, dan tampak sedang berjuang untuk bertahan hidup dari luka tembak di bagian kepalanya.
Peggy dan James pun berusaha keras menyelamatkan Sierra yang tengah sekarat seraya bertanya siapa yang melakukannya sebelum menghubungi 911 dan memanggil ambulans. Dengan gerakan tangannya, Sierra menginformasikan bahwa yang melakukan adalah kakaknya sendiri, Levi.
Sementara itu, Levi tak terlihat di dalam rumah atau pun di lingkungan sekitar. Ternyata, ia kabur sambil mengendarai mobil pick up milik ayahnya, James, yang terparkir di garasi. Levi diketahui menuju Kansas City untuk menemui ibu kandungnya, Joy Adams.
Levi menembak Sierra ketika ayah kandungnya, James, dan ibu tirinya, Peggy, pergi meninggalkan Levi bersama Sierra sekitar 1 jam. Siang itu, Sierra berada di ruang utama dan menonton teve. Dari arah luar, Levi kemudian datang membawa senjata api. Tanpa mengucap sepatah kata pun, Levi langsung menembak bagian kepala Sierra.
Levi bersama ayah kandungnya tinggal di pedesaan Missouri. Setelah bercerai, James menikah kembali dengan Peggy, yang memiliki satu anak, Sierra. Namun Levi begitu membenci adik tirinyaitu, entah karena alasan apa.
Ketika mendapat kesempatan hanya berdua dengan Sierra, Levi pun menembaknya tanpa perasaan. Seusai menembak, Levi langsung mengendarai mobil Ford ayahnya dan meninggalkan Sierra dalam keadaan kritis.
Di tengah perjalanan, Levi berhenti di sebuah telepon umum dan menghubungi ibu kandungnya, Joy, yang juga telah menikah lagi. Levi mengatakan kepada ibunya bahwa ada penyusup masuk ke rumahnya dan menembak Sierra. Dengan alasan itu, Levi minta izin menuju ke Kansas City.
Sementara itu, akibat luka tembak di bagian kepala yang cukup parah dan mengalami perdarahan selama beberapa jam tanpa penanganan, keesokan harinya Sierra meninggal dunia. Di hari yang sama, akhirnya Levi ditangkap.
Saat diperiksa, semula kepada polisi Levi masih sempat berkelit bahwa yang menembak Sierra bukan dirinya, melainkan seorang penyusup yang masuk diam-diam ke rumahnya. Levi mengaku dirinya sedang berada di kamar tidur, dan kaget mendengar suara tembakan. Ia lalu berusaha berlari mengejar dan mencari pelakunya.
Namun setelah dilakukan penyelidikan lebih lanjut di TKP, polisi meyakini pelaku tunggal pembunuhan Sierra adalah Levi sendiri. Dalam persidangan yang digelar pada akhir Januari lalu sang ayah bahkan memohon kepada hakim agar putra kandungnya itu diberi hukuman maksimal agar tak kembali melakukan hal yang sama kepada anak lain.
Sementara itu, ibu kandung Levi bersikeras putranya tidak bersalah, bahkan balik menuduh mantan suaminya lah yang paling bertanggung jawab atas terjadinya pembunuhan tersebut karena Levi telah disalahgunakan oleh ayahnya. Namun tuduhan Joy tak dapat diterima lantaran hasil penyelidikan tak menemukan adanya bukti James menyalahgunakan Levi.
Karena kejahatannya yang oleh pengadilan dianggap begitu parah, kendati masih 15 tahun, namun Levi diadili layaknya orang dewasa. Levi dijatuhi hukuman penjara selama 20 tahun untuk pembunuhan tingkat dua yang dilakukannya, ditambah hukuman penjara lima tahun untuk tindakan kriminal menggunakan senjata api, serta lima tahun tambahan hukuman untuk menggunakan kendaraan bermotor di bawah umur. Sehingga total ganjaran hukuman penjara 30 tahun yang diterima oleh remaja 15 tahun ini karena tega membunuh adik tirinya .
Intan Y. Septiani/The Mirror