Counsellor Embassy of Brazil Enggan Komentari Hubungan Bilateral dengan Indonesia
Perwakilan Pemerintah Brasil di Indonesia belum berkomentar terkati eksekusi mati gelombang kedua, di mana ada warga negara Brasil.
Penulis: Rahmat Patutie
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rahmat Patutie
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Brasil telah memanggil Duta Besar Brasil untuk Indonesia, pascaeksekusi mati Kejaksaan Agung terhadap warga negara Brasil, Marco Archer Cardoso Moreira pada Januari 2015.
Dubes Brasil untuk Indonesia pulang ke negaranya untuk dimintai konsultasi terkait eksekusi mati tersebut. Demikian disampaikan Counsellor Embassy of Brazil Leonardo Carvalho Montero kepada Tribunnews.com, Senin (23/2/2015).
"(Pemanggilan, red) Sudah dilakukan, sudah terjadi. Dubes yang dimintai konsultasi sudah kembali (ke Jakarta, red) sekitar tiga minggu lalu," ujar Leonardo saat ditemui di Kedutaan Besar Brasil di Menara Mulia, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat.
Setelah Dubes Brasil untuk Indonesia kembali ke Jakarta, Indonesia mengirimkan Duta Besar Toto Riyanto untuk penugasan di Brasil. Namun Presiden Brasil Dilma Rousseff menolaknya. Selepas itu, Jakarta langsung memangil pulang Toto.
Leonardo enggan menanggapi hal tersebut, termasuk hubungan bilateral antara Brasil dan Indonesia. Ia mengaku, "Saya belum bisa berkomentar apa-apa." Ia mengaku belum mengevaluasi hal ini.
Buntut protes keras terhadap Pemerintah Brasil, Kementerian Luar Negeri Indonesia memanggil Dubes Brasil untuk Indonesia pada 20 Februari pukul 22.00 WIB.
