Dubes Yusron Dorong Pengusaha Jepang Berkunjung ke Indonesia
Duta Besar Indonesia untuk Jepang, Yusron Ihza Mahendra gencar mendorong dan memfasilitasi kunjungan pengusaha Jepang ke Indonesia.
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO -Beranjak dari keyakinan bahwa 'seeing is believing', Duta Besar Indonesia untuk Jepang, Yusron Ihza Mahendra gencar mendorong dan memfasilitasi kunjungan pengusaha Jepang ke Indonesia.
"Dengan berkunjung ke Indonesia, para pengusaha Jepang dapat melihat secara langsung betapa dinamisnya perekonomian Indonesia dan berbagai potensi kerjasama yang dapat dikembangkan antara kedua pihak," ujarnya, Senin (3/3/2015).
"Di samping itu, melalui kunjungan kehormatan kepada para pejabat Indonesia, mereka juga berkesempatan berdialog langsung dengan para pembuat kebijakan di Indonesia mengenai arah pembangunan nasional ke depan serta upaya Indonesia untuk terus meningkatkan iklim investasi," kata Yusron.
Dalam penjelasannya yang disampaikan kepada tribunnews.com, Yusron juga menjelaskan, terdapat beberapa misi ekonomi direncanakan akan berlangsung dalam waktu dekat.
"Ke depan ini, KBRI akan memfasilitasi pengiriman beberapa misi ekonomi, yaitu FEC Japan (International Friendship Exchange Council of Japan) yang direncanakan berlangsung tanggal 15 – 18 Maret 2015, serta misi ekonomi Keidanren (Federasi Bisnis Jepang) tanggal 7 – 9 April 2015," paparnya.
Masing-masing kunjungan direncanakan diikuti sekitar 25 orang pemimpin bisnis Jepang.Bagi keperluan tersebut, hari ini (2-Mar-15) Dubes Yusron telah mengadakan pertemuan working luncheon dengan para pimpinan serta pengusaha senior yang tergabung dalam FEC, guna membahas persiapan kunjungan ke Indonesia.
Dijelaskan, Chairman FEC Bapak Norio Yamaguchi yang juga adalah CEO Ajinomoto menyampaikan pengiriman misi ekonomi ke Indonesia sangat penting untuk dapat membahas secara langsung berbagai kebijakan pembangunan Pemerintahan Indonesia di bawah Presiden Jokowi dan menjajaki area-area di mana Jepang dapat berkontribusi dan karenanya turut memperkuat kerjasama kedua negara.
Dalam kaitan ini, Dubes Yusron telah memaparkan prioritas pembangunan Indonesia di sektor maritim, pembangunan infrastruktur, pembangunan tenaga listrik, serta pemerataan pembangunan ke daerah-daerah.
Dubes juga telah memaparkan berbagai alasan mengapa Jepang perlu terus meningkatkan kerjasama ekonomi dan investasinya di Indonesia, antara lain mengingat jumlah kelas menengah Indonesia yang terus meningkat serta kemampuan Indonesia berfungsi sebagai basis produksi untuk konsumsi domestik maupun pasar ekspor.
"70 persen investor Jepang di Indonesia tidak hanya memasarkan produknya bagi pasar domestik Indonesia melainkan juga mengekspor produknya ke berbagai negara. Hal ini tentunya merupakan success stories yang perlu ditiru pengusaha Jepang lainnya," Yusron memastikan.
Diskusi antara Dubes Yusron dengan FEC mendapatkan tanggapan yang antusias dari para peserta, yang antara lain tercermin dari banyaknya pertanyaan yang diajukan.
Para peserta utamanya menanyakan kebijakan investasi Indonesia di sektor-sektor tertentu serta arah kebihkan pembangunan Indonesia 5 tahun mendatang. Para peserta working lunch menyambut baik acara tersebut, yang telah meningkatkan pemahaman mereka akan kondisi terkini di Indonesia dan karenaya memberikan pembekalan bagi rencana kunjungan ke Indonesia.
Sebelumnya, pada tanggal 2-3 Februari 2015 yang lalu, KBRI Tokyo juga telah memfasilitasi kunjungan misi ekonomi KADIN Jepang ke Jakarta – Indonesia. Kunjungan berskala besar tersebut diikuti tidak kurang dari 64 pengusaha Jepang dari berbagai sektor industri.
Pada kesempatan kunjungan di Jakarta, para peserta antara lain telah bertemu dan berdialog dengan Presiden Jokowi, Wakil Presiden Jusuf Kala, serta sejumlah Menteri Kabinet Kerja. Mereka juga telah mengadakan dialog ekonomi dengan KADIN Indonesia dan APINDO.
"Kami senang karena kunjungan tersebut telah membawa beberapa hasil nyata, baik yang bersifat strategis seperti komitmen kontribusi Jepang bagi pembangunan nasional Indonesia, maupun yang bersifat konkrit seperti kontrak bisnis, rencana investasi serta perluasan usaha," Dubes Yusron menjelaskan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.