Lihat Anaknya, Rao Ni Tak Jadi Bunuh Diri
Rao Ni (39), seorang buruh bangunan memutuskan untuk bunuh diri setelah tidak mampu membayar sewa rumah karena upahnya belum dibayar.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM - Rao Ni (39), seorang buruh bangunan memutuskan untuk bunuh diri setelah tidak mampu membayar sewa rumah karena upahnya selama satu tahun belum dibayar, Selasa (24/3/2015).
Dilansir Mirror, dia memanjat ke atas sebuah jembatan dekat tempatnya bekerja di Kota Lingao, Provinsi Hainan. Ia
diduga mencoba melompat dari atas jembatan tersebut.
Sejumlah orang yang melihat aksinya langsung menelepon pihak kemananan setempat dan memanggil keluarganya. Lalu
meminta anak dan istri Rao untuk membujuk Rao mengurungkan niatnya untuk bunuh diri.
Akhirnya setelah berjam-jam membujuk Rao, ia luluh oleh anaknya yang berumur dua tahun.
Menurut keterangan salah seorang petugas kepolisian, Guo Tsuo menuturkan, dirinya juga tidak mengetahui secara
pasti apa yang telah dikatakan anak itu.
Istri dan petugas kepolisian berjam-jam meyakinkankannya, tiba-tiba Rao menangis dan langsung memeluk anaknya.
"Kami hanya dengar dia mengatakan ayah, tiba-tiba Rao langsung menatap anaknya dan saling berpelukan, sangat
mengharukan, dan Rao urung bunuh diri," jelasnya.
Saat diwawancarai, Rao mengatakan dia tinggal di Hainan sudah 10 tahun dan bekerja di bidang konstruksi. Terakhir
dia bekerja di salah satu perusahaan konstruksi lokal bersama 40 pekerja lainnya.
Saat bekerja di perusahaan tersebut, Rao dan 40 temannya setuju untuk bekerja tanpa adanya ikatan kontrak.
Akibatnya selama satu tahun mereka tidak dibayar.
Bahkan setelah proyek konstruksi berhenti, gajinya juga tidak dibayarkan.
Tanpa adanya perjanjian tertulis, Rao merasa tidak bisa menuntut, kesulitannya bertambah setelah biaya sewa rumah
belum juga terbayar.
Pihak kepolisian berjanji untuk membantu Rao, tapi Rao pikir sulit untuk menang tanpa adanya kontrak tertulis.