Patah Hati Karena Diputus Pacar Diduga Dorong Co-pilot Germanwings Tabrakkan Pesawat ke Gunung
Goldbach tinggal bersama Lubitz. Namun wanita muda dilaporkan tengah mencari apartemen karena tidak tahan dengan perilaku Lubitz yang suka mengatur.
Editor: Agung Budi Santoso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kandasnya hubungan cinta dengan wanita yang sudah lama ia kencani, adalah salah satu faktor yang mendorong kopilot pesawat Germanwings, Andreas Lubitz bunuh diri menggunakan pesawat yang dikemudikannya di pegunungan Alpen, Prancis, Selasa pekan lalu.
Lubitz sebenarnya berencana untuk menikahi pacarnya, Kathrin Goldbach. Namun rencana itu berantakan setelah kekasihnya memutuskan hubungan mereka karena takut akan penyakit kejiwaan yang diidap oleh Lubitz.
Kathrin yang dikabarkan bekerja sebagai guru tersebut menyebutkan bahwa perilaku Lubitz semakin tidak menentu dan cenderung suka mengendalikan beberapa minggu sebelum kecelakaan Germanwings.
Goldbach tinggal bersama Lubitz. Namun wanita muda dilaporkan tengah mencari apartemen karena tidak tahan dengan perilaku Lubitz yang suka mengatur.
Menurut seorang temannya, Lubitz sangat ingin mengendalikan kekasihnya bahkan hingga hal-hal yang kecil seperti pakaian yang akan dikenakan.
Seoran teman Goldbach mengatakan: "Dia (Lubitz) mencoba untuk memaksakan apa yang harus dipakai, bahkan panjang roknya. Dia adalah seorang yang suka mengendalikan dalam urutan tertinggi. "
Teman lain menambahkan: "Dia (Goldbach) bilang dia (Lubitz) sangat baik dan penuh perhatian, tapi dia (Lubitz) punya masalah dengan perubahan suasana hati. Dan saya pikir kami merasa bahwa dia (Goldbach) merasa semakin takut dari waktu ke waktu."
Dari luar, Lubitz terlihat sangat percaya diri, namun di dalamnya ia menuntut perhatian yang konsntan. Dikutip dari Dailymail, Minggu (29/3/2015), hal itu membuatnya mengkhianati Kathrin dengan berselingkuh dengan seorang pramugari Germanwings.
Namun alasan yang paling kuat mengapa Goldbach mengakhiri hubungannya dengan Lubitz karena takut dan tersiksa dengan psikologi Lubitz yang tak menentu.
Situasi itu diperparah dengan gangguan penglihatan yang dialami Lubitz.
Lubitz menurut polisi memasang sebuah topeng diwajahnya sehingga bisa menutupi kondisi medis dan psikologis yang dialaminya. Ia diduga menderita sindrom kelelahan yang parah.
Namun polisi masih tidak tahu apakah masalah penglihatan Lubitz diakibatkan oleh penyakit psikologisnya. (Samuel Febriyanto/Dailymail)