Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kemenlu Cari Solusi untuk Pelajar Indonesia di Yaman

Pasalnya, akan ada konsekuensi yang harus ditanggung jika pelajar pulang, yakni pengulangan mata kuliah

Penulis: Edwin Firdaus
zoom-in Kemenlu Cari Solusi untuk Pelajar Indonesia di Yaman
AP/Wael Qubady
Milisia yang loyal pada Presiden Yaman Abed Rabbo Mansour Hadi mengambil posisi di jalanan Aden, Yaman (2/4/2015). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Universitas Al-Ahgaff mengimbau para mahasiswa WNI di Tharim, Hadramout, Yaman untuk tidak pergi dari negeri tersebut.

Pasalnya, akan ada konsekuensi yang harus ditanggung jika pelajar pulang, yakni pengulangan mata kuliah.

Menanggapi itu, Kemenlu RI sebagai perpanjangan tangan dari Pemerintah Indonesia merespon melalui dialog dengan rektor universitas terkait. Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi melihat kondisi keamanan yang tak terduga di Yaman mengharuskan pelajar Indonesia kembali ke Tanah Air.

"Kemlu sudah bertemu dengan para pengurus lembaga pendidikan. Kami menjelaskan imbauan pemerintah kepada para pelajar jika mereka meninggalkan Yaman mereka tidak hilang (proses pendidikannya)," kata Retno, di Jakarta, Selasa (7/4/2015).

Retno memastikan, para WNI yang kembali ke Indonesia bisa melanjutkan pendidikannya. Mereka akan dirujuk untuk belajar di cabang Universitas Al Ahgaff di Tanah Air yang berada di Cirebon.

Bukan hanya belajar, tapi sampai ujian bisa dilakukan di Cirebon.

Dengan adanya kemudahan ini, diharapkan mahasiswa WNI mau keluar Yaman. Selain itu, ada pertimbangan mendesak soal akses ke Yaman sudah sangat terbatas. Keadaan tersebut mempengaruhi pasokan logistik.

Berita Rekomendasi

Meski ada celah bagi petugas evakuasi masuk, faktor logistik bisa memperburuk kondisi ketika bahan makanan tidak bisa lagi diperoleh.

Pemerintah Indonesia juga melihat bagaimana keadaan berubah sangat cepat. Nah, sementara kondisi masih bisa dipantau, WNI diimbau untuk segera pulang ke tanah air. Terutama di provinsi Hadramout yang saat ini ditempati oleh lebih dari 1000 pelajar Indonesia.

"Kami melihat beberapa negara menutup batas negaranaya ke Yaman. Pemerintah menekankan bahwa mumpung masih bisa dievakuasi," ujar Jubir Kemenlu Armanatha C Nasir.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas