Ada Ruang Salat di Toko Ramen Halal Pertama di Jepang
Toko Ramen (bakmi Jepang) ini benar-benar halal. Yang ada di toko ini hanya ayam, sayuran, bumbu-bumbu yang alamiah dan halal.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Toko Ramen (bakmi Jepang) ini benar-benar halal. Tak ada sedikit pun lemak babi, daging babi, bahkan tak ada bir, tak ada minuman keras, semuanya halal. Yang ada di toko ini hanya ayam, sayuran, bumbu-bumbu yang alamiah dan halal. Semua disertifikasi halal dan ditandatangani oleh Kepala Japan Islamic Trust, Osman Birkiah, warga Malaysia.
"Kami juga menyediakan tempat salat di lantai dua, lengkap dengan sajadah, tempat wudhu dan kompas penunjuk arah kiblat," kata Yoichiro Shimada sang pemilik Naritaya, khusus kepada Tribunnews.com, Kamis (16/4/2015).
Lokasi tempat salat di lantai dua, bagus, namun agak sempit layaknya rumah di Jepang, cukup untuk satu orang bergantian jika beberapa orang mau salat.
Jika pengunjungnya banyak, biasanya Jumat, Sabtu dan hari libur, sampai ke lantai dua pun penuh ditempati pengunjung tamu yang umumnya kalangan muslim ingin merasakan ramen halal di Jepang.
Toko ini dibuka 22 Februari 2015.
"Sebenarnya perusahaan kita buat ramen halal dan pertama kali di Jepang sejak April 2013 di Saitama tetapi sudah tutup, kini kita buat lagi di Hitachi Perfektur Ibaraki dan kini di Asakusa," jelasnya.
Letak toko ramen ini mudah sekali ditemui. Semua orang yang ke Jepang pasti tahu Asakusa tempat belanja, jalan lurus terus ketemu Kuil Sensoji. Dari Kuil Sensoji ke kiri lurus, nanti ketemu pertokoan bercorak merah, pertokoan Nishi Sando. Tokonya di sebelah kiri di pertokoan Nishi Sando tersebut, nomor tiga dari depan.
Tribunnews.com sempat mencoba ramen dan menyelidiki semua bahan-bahan dan saos. Semuanya asli ayam dan bumbu juga alamiah sayuran, garam, rumput laut, jamur dan bahan-bahan yang halal.
Rasanya sangat enak, ada sedikit asin manis, terutama ayamnya juga enak. Bakminya buatan sendiri dan bahannya dari tanah pertanian di Hokkaido.
Selain itu ada pula gorengan seperti abon dan gorengan ayam kering dan bawang putih.
"Kita akan buat nanti seperti Onigiri (nasi kepel bentuk segitiga yang dibungkus rumput laut kering). Biasanya banyak tamu datang mau bawa pulang makan di hotelnya waktu malam. Capek setelah jalan-jalan keliling di tempat wisata Asakusa, suka banyak yang mau makanan ringan di kamarnya. Kalau buat Onigiri pasti laku kali ya," paparnya sambil tertawa.
Restoran yang bersih bercorak Jepang dan sejak pintu masuk sudah ada lambang halal ditempel di pintu masuknya serta sertifikal halal di dinding pintu masuk sebelah kanan. Satu sertifikat dari Malaysia, karena dulu sempat buka toko di Malaysia dan satu lagi sertifikat dari Jepang.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.