Kapal Imigran Tenggelam, Pejabat Perbatasan: Kami tidak Menemukan Satu pun yang Hidup
Korban bocah laki-laki tewas tenggelam setelah kapal yang ditumpanginya bersama imigran lain menabrak karang setibanya di Pulau Ynani Rhodes.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM - Tragedi memilukan ketika kapal bermuatan imigran tenggelam di laut Mediterania.
Korban bocah laki-laki tewas tenggelam setelah kapal yang ditumpanginya bersama imigran lain menabrak karang setibanya di Pulau Ynani Rhodes.
Sekitar 100 imigran tak diketahui warga negara asalnya itu kedinginan mengapung di laut menggunakan pecahan kapal.
Dalam peristiwa memilukan itu, tubuh bocah tak bernyawa terekam jelas ketika dibawa ke tepi pantai.
Italia dan Malta berusaha membantu dengan dua kapal di Mediterania, untuk menyelamatkan ratusan keluarga Afrika terombang-ambing dengan pecahan badan kapal.
Seorang pejabat lainnya mengatakan enam tim operasi penyelamatan sedang berlangsung.
Sementara itu tim masih mencari mayat dan korban setelah diperkirakan 900 orang dikhawatirkan tenggelam pada akhir pekan lalu di saat cuaca buruk dalam beberapa dekade.
Hal ini mengundang perhatian pejabat tinggi di Eropa.
"Ini adalah menjadi hari duka bagi Eropa," kata Perdana Menteri David Cameron.
Cameron dan kepala Uni Eropa lainnya sekarang di bawah tekanan untuk membalikkan keputusan kontroversial untuk menarik dukungan operasi pencarian dan penyelamatan di Mediterania.
Setidaknya 1.600 orang telah tenggelam tahun ini karena mereka melarikan diri karena negaranya dilanda kemiskinan di wilayah Afrika dan Asia.
Tragedi ini dianggap terburuk menimpa penumpang migran kapal sejak Perang Dunia Kedua.
Hanya segelintir orang yang selamat ditemukan oleh penjaga pantai Italia dan nelayan setempat bergegas ke tempat kejadian untuk menyelamatkan.
Pemandangan wanita-wanita dan anak terapung di atas papan dengan wajah ketakutan dan sebagian sudah tidak bernyawa.