Sakura House di Jepang Sediakan Penginapan untuk Kalangan Muslim
Sakura House di Jepang membuka bisnis penginapan dan ditujukan bagi kalangan Muslim. Tawarannya seperti penginapan bulanan, shared house, dormitory.
Editor: Y Gustaman
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Kaum Muslim menjadi sasaran bisnis yang sedang mengemuka di Jepang belakangan ini. Tak hanya makanan yang memenuhi sertifikat halal, penginapan serba Muslim juga mereka sediakan, seperti dilakukan kelompok Sakura House.
Soal harga, Sakura House memberikan penawaran harga yang lumayan baik dan ditujukan bagi kaum Muslim yang telah berusia 18 tahun ke atas. Penginapan Sakura House melengkapi peralatannya serba baru, berikut pelayanan kebersihan seminggu sekali.
"Kita memang telah lama sejak 1992 bergerak di bidang penginapan bagi warga yang datang ke Jepang, penginapan bulanan, baik dormitory, apartemen, shared house, maupun hotel. Untuk apartemen yang pertama kali khusus bagi umat Muslim mulai Juni dibuka di daerah Itabashi Tokyo dengan sewa bulanan 110 ribu yen termasuk perlengkapan furniture, bed, listrik, air, gas, internet wifi dan sebagainya," ujar Public Relation Manajer Sakura House Jepang, Lutfi Bakhtiyar, kepada Tribunnews.com, Kamis (4/6/2015).
Lutfi bekerja sejak tahun 2007 selama empat tahun di perusahaan ini. Lalu berhenti dan pindah kerja ke perusahaan lain. Tetapi mulai tanggal 13 April 2015, Bos nya kembali memanggil dan bekerja lagi buat Sakura House.
"Semua peralatan baru, untuk alat masak semua baru, jadi halal bagi kalangan muslim. Ada tempat salatnya, kompas melihat kiblat dan sebagainya. Nyaman bagi kalangan muslim tinggal di sini," terang Lutfi.
Kelebihan Sakura House, penginap tak perlu mengeluarkan jaminan atau penjamin. Tapi saat booking harus memiliki deposito 30 ribu yen. Setelah masuk membayar lunas di muka 110 ribu yen tersebut untuk satu bulan. "Saat datang, cukup memperlihatkan paspor saja. Kita fotokopi sebagai arsip, lalu bayar pelunasan satu bulan sewa. Itu saja, mudah," tambahnya.
Pada 22 Juni mendatang, Sakura House juga akan membuka shared house dan dormitory di Tabata Tokyo. "Jumlah tempat penginapan kami di Jepang ada sekitar 1300 apartemen, shared house, dan dormitory di 120 titik di Tokyo.
Saat ini ada 10 orang Indonesia menginap di sana per 1 Juni 2015, terbagi atas tiga wanita dan tujuh pria. Mereka tinggal terpisah. "Lelaki di lantai satu, wanita di lantai dua. Tapi keseluruhan Sakura House, bukan hanya bagi kalangan Muslim. Saat ini tercatat 38 orang Indonesia menggunakan fasilitas penginapan kami," paparnya lebih lanjut.