Kontes Bulu Ketek Jadi Tren Perempuan Tiongkok
Bulu ketek perempuan bisa menggemaskan, menarik, lucu, seksi, serius, konotatif dan selalu berubah. Bagaimana orang menganggap hal itu menjijikkan?
Penulis: Y Gustaman
TRIBUNNEWS.COM, TIONGKOK - Hari begini perempuan masih pelihara bulu ketiak? Siapa takut. Bahkan selfie sambil memamerkan bulu ketek menjadi tren yang mewabah perempuan muda di seantero Tiongkok.
Baru-baru ini tak sedikit wanita muda di Tiongkok bangga memamerkan bulu ketek. Foto berbagai pose, mereka sebarkan di media sosial Weibo. Apa yang mereka perbuat bentuk dukungan hak asasi wanita.
Bahkan, selfie bulu ketek ini dikompetisikan pada 2015. Kompetisi ini dibuka melalui Weibo pada 26 Mei dan berakhir pada 26 Juni (Kirim foto selfie ketiak Anda sekarang!). Tagar #WomensArmpitHairCompetition ini telah menarik minat lebih dari satu juta netizens. Mereka penasaran dan memberikan ribuan komentar.
Kontes bulu ketek dimulai oleh aktivis feminis Xiao Yue. Perempuan berusia 26 tahun itu ingin mengubah pandangan baku selama ini bahwa perempuan cantik adalah yang tidak berbulu. Hadiah akan diberikan bagi wanita yang memiliki bulu ketek indah dan percaya diri saat foto selfienya dilempar ke dunia maya.
Pemenang pertama bakal menerima 100 kondom, tempat kedua mendapat vibrator dan pemenang ketiga yang beruntung mendapat 10 perangkat kencing perempuan.
"Perempuan yang memiliki bulu ketek dianggap ofensif, kasar dan lincah - bagiaman itu membuat orang tidak nyaman?" Tanya Xiao. "Bulu ketek perempuan bisa menggemaskan, menarik, lucu, seksi, serius, konotatif dan selalu berubah."
Menurut Xiao, konsep bulu ketek perempuan dianggap tidak beradab adalah pandangan Barat. Mereka sengaja menyebarkan pandangan ini lewa media dan pengiklan untuk mempromosikan konsumerisme dan krim cukur.
Kontes yang diadakan Xoai bukan kali pertamanya. Karena konsep serupa pernah berlangsung musim panas tahun lalu, ada kontes yang mengajak wanita memposting foto bulu ketek mereka di Weibo. Kontes ini menarik lebih 28,5 juta netizen dan ribuan orang mendaftar hanya dalam waktu lima hari. Berani coba? (Shanghaiist)