Pemerintah Korsel Bertekad Mengakhiri Kepanikan Wabah MERS
Wakil Perdana Menteri mengatakan pemerintah bertekad mengakhiri kepanikan wabah MERS
Editor: Budi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM.SEOUL- Wakil Perdana Menteri mengatakan pemerintah bertekad mengakhiri kepanikan wabah Sindrom Resparasi Timur Tengah (MERS) pekan ini.
Pada pertemuan harian pemerintah pertama secara luas soal MERS di Kompleks Pemerintahan Sejong pada hari Selasa (9/6/2015), Choi Kyung-hwan, mengatakan meskipun pemerintah masih menetapkan tingkat siaga MERS saat ini "hati-hati," ada kebutuhan untuk meresponsnya pada tingkat "kritis" untuk mencegah transmisi lebih luas di masyarakat.
Memperhatikan tumbuhnya kekhawatiran publik atas dampak negatif MERS pada perekonomian dan masyarakat Korea Selatan, pelaksana tugas Perdana Menteri mengatakan pemerintah akan memobilisasi semua aset yang tersedia dan menyediakan dana yang diperlukan untuk segera mengakhiri epidemi sesegera mungkin.
Para pimpinan di Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan, Kementerian Keselamatan dan Keamanan Publik, Kementerian Pendidikan, dan Kementerian Pemerintahan dan Dalam Negeri, serta pakar-pakar sektor privat berpartisipasi dalam pertemuan tersebut. Pemerintah berencana untuk mengadakan pertemuan MERS harian untuk mengoordinasikan langkah-langkah respons dengan pemerintah daerah dan para pakar sipil.
Sementara itu, satu korban meninggal dan delapan kasus baru MERS di Korea Selatan telah membawa total yang terinfeksi menjadi 95 orang dengan tujuh tewas pada Selasa pagi.(KBS)