Melbourne Tahan Paket Isi 13 Ular dari Indonesia
Menurut Daily Mail, 13 ular itu ditemukan dalam keadaan terbius dan dikemas dalam beberapa kotak kayu.
Editor: Sanusi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Ruth Vania Christine
TRIBUNNEWS.COM, MELBOURNE - Petugas keamanan biologi menemukan 13 ekor ular hidup dalam sebuah paket berlabel 'Bubuk Campuran', yang tiba di kantor surat internasional Melbourne, Australia.
Kecurigaan tersebut terbukti setelah petugas keamanan memindai paket yang berasal dari Indonesia.
Pada foto hasil pindai, terlihat tiap-tiap ular itu tergulung di dalam paket yang di sisi luarnya tertanam banyak paku.
Menurut Daily Mail, 13 ular itu ditemukan dalam keadaan terbius dan dikemas dalam beberapa kotak kayu.
Ular-ular yang beberapa di antaranya berwarna hijau itu terdiri dari bermacam ukuran dan ular yang paling panjang ukurannya nyaris mencapai 60 sentimeter.
Juru bicara dari Departemen Pertanian Australia mengatakan kepada The Guardian bahwa dirinya belum bisa menjelaskan golongan spesies dari ular temuan itu karena masih harus menunggu hasil uji identifikasi.
Menurut Nicola Hinder, kepala departemen Pathway Compliance Australia, diduga ular-ular tersebut dikirim secara ilegal untuk dijual sebagai hewan peliharaan atau digunakan sebagai stok ternak atau pengembangbiakan ular.
"Hasil deteksi penyelundupan ilegal ular-ular yang dikirim dari Indonesia ini jelas menunjukkan adanya usaha melanggar aturan yang diadakan untuk melindungi kita semua," jelas Hinder.
Ia juga mengatakan bahwa binatang, khususnya ular, sangat berisiko tinggi akan membawa hama dan berbagai jenis penyakit.
Hinder juga menegaskan bahwa kasus ini akan diinvestigasi lebih lanjut untuk kemudian menetapkan sanksi hukum yang berlaku.
"Saya ingin memperingatkan mereka yang terlibat dalam usaha penyelundupan gagal ini, atau mereka yang berniat untuk mengirim hewan melalui pos, bahwa kami akan mencari dan menghukum kalian," katanya.