Anjuran Guru di Malaysia Ini Picu Pelemparan Bom Molotov ke Sekolah
Seorang guru di Malaysia meminta murid non-Muslim meminum urinenya sendiri di toilet ketimbang mengganggu murid lain yang berpuasa.
Penulis: Ruth Vania C
Editor: Y Gustaman
Laporan wartawan Tribunnews.com, Ruth Vania Christine
TRIBUNNEWS.COM, SUNGAI PETANI - Sebuah sekolah di Malaysia dikejutkan ledakan bom molotov setelah seorang guru dituduh menyuruh murid non-Muslim untuk meminum urinenya sendiri ketimbang mengganggu murid lain yang berpuasa.
Dikatakan AsiaOne, bom tersebut meledak dekat dinding pos keamanan pintu masuk sekolah, Rabu (24/6/2015) lalu, pukul 21.00 waktu setempat. Dua pria berusia sekira 20 dan 30 tahun diringkus polisi karena diduga terlibat pelemparan bom molotov.
"Kasus ini diselidiki di bawah KUHP Pasal 435 atas tuduhan usaha peledakan," ucap Kepala Kepolisian Kedah Asisten Laksamana Pertama Mohd Bashir Ya.
Sedangkan, untuk kasus tuduhan atas guru Malaysia tersebut, kelompok Waris Murid-murid Bukan Islam mengajukan surat keluhan kepada Direktur Departemen Pendidikan Kedah.
Surat itu berisi protes atas kelakuan guru yang mengingatkan murid non-Muslim untuk tidak minum di kelas, melainkan di kamar mandi, dan jika tidak ada air, dianjurkan untuk minum air keran atau urine saja.
Namun, ternyata kasus ini telah diluruskan oleh Pengerusi Jawatankuasa Pendidikan, Pengangkutan, dan Perumahan, Datuk Tajul Urus Mat Zain, Senin (22/6/2015). Menurut dia, guru tersebut bercanda dan mengatakan, "Jangan minum air kencing kamu pula."
Sang guru telah dipindahkan ke kantor Distrik Pendidikan Kuala Muda, Selasa (23/6/2015) hingga kasus ini diselesaikan.
Tak hanya guru itu, sebelumnya Deputi Menteri Pendidikan Mary Yap juga pernah menganjurkan para murid non-Muslim di Malaysia untuk tidak makan dan minum di hadapan temannya yang berpuasa selama Ramadan. (Asiaone/Dailymail)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.