Latihan Militer, ISIS Ledakkan Bayi Gunakan Bom Ranjau
Mereka meletakkan si jabang bayi pada sebuah ranjau, lalu meledakkannya menggunakan alat detonator.
Penulis: Ruth Vania C
Editor: Rendy Sadikin
Laporan wartawan Tribunnews.com, Ruth Vania Christine
TRIBUNNEWS.COM, DIYALA - ISIS baru saja mengklaim aksi yang dikatakan sejumlah media dunia sebagai aksi terkejam mereka, yaitu meledakkan seorang bayi menggunakan bom ranjau.
Oleh sejumlah narasumber di Irak dikatakan beberapa militan kelompok radikal tersebut meletakkan si jabang bayi pada sebuah ranjau, lalu meledakkannya menggunakan alat detonator.
Menurut Mirror Online, aksi peledakan tersebut dilakukan sebagai bagian dari aktivitas pelatihan yang dilakukan oleh pasukan militan ISIS, Jumat (10/7/2015), di Diyala, Irak.
Disaksikan oleh seluruh anggota militan baru, ada yang mengatakan bahwa aksi brutal tersebut ditujukan untuk mematikan rasa kemanusiaan mereka.
Namun, ada pula sumber yang berpendapat bahwa hal tersebut dilakukan untuk menunjukkan bagaimana cara membuat bahan peledak yang dimodifikasi.
"Kelompok itu meletakkan bayi tersebut di atas ranjau dan meledakkannya dari jauh, di depan lusinan pasukan bersenjata ISIS," demikian konfirmasi dari Komite Keamanan Provinsi Diyala Sadiq el-Husseinim.
Ia juga menambahkan bahwa aksi itu merupakan bagian dari misi pelatihan untuk mengajari sistem mekanisme kerja bom ranjau.
"Mereka memang tidak peduli lagi akan nilai-nilai kemanusiaan yang terdasar sekali pun. Tindakan mereka itu sangat tak terduga dan peledakan bayi itu menjadi bukti bahwa ideologi ISIS memang mengancam," jelas Sadiq lagi.
Bayi tersebut merupakan anak dari seorang pria yang menjadi korban eksekusi ISIS beberapa minggu yang lalu, akibat dituduh telah membunuh satu dari anggota militan.
Sadiq berkata bahwa bayi itu sengaja dibawa ke tempat pelatihan dan diledakkan sebagai alat demonstrasi bom ranjau, sebagai hukuman atas sang ayah yang telah tewas.
Mirror Online/Daily Mail