Jepang Berharap Besar Mengenai Shinkansen kepada Indonesia
Pemerintah Jepang tetap berharap besar kepada Indonesia agar bisa mengambil proyek Shinkansen dari Jepang.
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pemerintah Jepang tetap berharap besar kepada Indonesia agar bisa mengambil proyek Shinkansen dari Jepang.
Berbagai kemudahan dan suku bunga sangat rendah ditawarkan Jepang. Sementara Menperdag Rachmat Gobel masih terus mempertimbangkan tawaran Jepang tersebut.
"Penawaran Jepang pantas untuk diperhatikan. Apalagi jika industri penunjang dalam negeri diberi kesempatan untuk berkembang. Pengalaman Jepang dalam perkeretaapian pantas menjadi pembelajaran dalam membangun sistem transpotasi di Indonesia.," ujarnya kepada pers Indonesia Selasa ini (4/8/2015).
Senior Managing Director Bank Kerjasama Internasional Jepang (JBIC) bahkan menekankan bahwa proyek ini bisa menguntungkan Indonesia kalau bisa dilaksanakan tahun 2016 sehingga uji coba bisa dilakukan tahun 2019 dan operasi penuh tahun 2020.
Penasehat PM Jepang Dr. Hiroto Izumi yang juga ditemuo Gobel, juga menyampaikan hal serupa saat diwawancarai khusus oleh Tribunnews.com minggu lalu.
"Proyek pembangunan Shinkansen yang ditawarkan Jepang bernilai 700 miliar yen didanai oleh Jepang dengan tenggang waktu 40 tahun dan grace period 10 tahun serta tingkat bunga yang dikenakan hanya 0,1 persen sangat lah menguntungkan dan pertam akali ditawarkan pemerintah Jepang kepada negara luar Jepang, agar Shinkansen di Indonesia dari Jepang bisa sukses nantinya," katanya.
Gobel juga bertemu dengan Presiden dan CEO East Japan Railways Tetsuro Tomita yang menjelaskan mengenai Shinkansen, "Kedua pihak sangat senang dapat berkenalan dan berbicara denfan baik mengenai Shinkansen," ujar sumber Tribunnews.com.
Besok pagi jam 8 waktu Jepang Gobel akan bertemu Ketua Liga Parlemen Toshiro Nikai yang juga salah satu pemimpin partai liberal (LDP) Jepang snagat berpengaruh.
Dalam pertemuan tersebut besok diperkirakan Gobel juga akan melaporkan perkembangan proyek Shinkansen yang masih dipertimbangkan lebih lanjut oleh pemerintah Indonesia.
Setelah itu akan bertemu Wakil Presiden JICA Hideaki Domichi, Ketua Persahabatan Indonesia Jepang Yasuo Fukuda serta rencana bertemu pula dengan Menteri METI Jepang Yoichi Miyazawa.