Tolak Layani Seks Anggota ISIS, 19 Wanita Dieksekusi Mati
Seorang pejabat Kurdi, Said Mimousini mengklaim ISIS telah mengeksekusi 19 orang perempuan karena mereka menolak berhubungan seks
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM - Seorang pejabat Kurdi, Said Mimousini mengklaim Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) telah mengeksekusi 19 orang perempuan karena mereka menolak berhubungan seks dengan anggota kelompok itu.
Mimousini mengatakan, para perempuan itu selama ini disekap di "ibu kota" ISIS di Irak, Mosul. Mereka, lanjut Mimousini, dieksekusi beberapa hari lalu.
"Hukuman mati itu dijatuhkan setelah para perempuan itu menolak berhubungan seks dengan anggota ISIS," ujar Mimousini yang adalah juru bicara Partai Demokratik Kurdi (KDP) kepada stasiun televisi Iraqi News.
Lebih jauh Mimousini mengatakan, terah terjadi perselisihan antara para anggota ISIS akibat memperebutkan para perempuan tawanan itu.
ISIS diduga menyekap ribuan orang perempuan yang mereka tangkap dari berbagai desa yang mereka rebut.
ISIS kemudian menjual atau memberikan perempuan-perempuan itu kepada anggotanya.
Sebagian besar sandera perempuan itu, beberapa di antara mereka berusia 24 tahun, adalah etnis minoritas Yazidi, sebuah masyarakat dengan kepercayaan kuno yang tinggal di wilayah utara Irak.
Seorang utusan khusus PBB, Zainab Bangura yang pernah berkunjung ke Irak mengatakan ISIS memperjualbelikan perempuan layaknya menjual BBM.
Satu orang perempuan, ujar Bangura, bisa diperjualbelikan di antara enam pria berbeda.
"Terkadang anggota ISIS menjual gadis-gadis itu kembali ke keluarga mereka dengan harga ribuan dolar AS sebagai tebusan," ujar Bangura seperti dikutip Bloomberg.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.