TRIBUNNEWS.COM, KUALA LUMPUR - Menindaklanjuti insiden kapal bermuatan diduga WNI ilegal, pihak agen maritim Malaysia mengerahkan tim SAR-nya untuk mencari korban lainnya yang masih belum ditemukan.

Kepala Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM), Laksamana Muhammad Aliyas Hamdan, mengatakan bahwa pihaknya sudah mengerahkan tim SAR untuk menyisir perairan sekitar Selat Malaka, dekat Sabak Bernam, Selangor, Malaysia.

"Kami sudah mengirim 12 kapal, satu pesawat, dan 200 petugas untuk melakukan operasi SAR demi menemukan korban yang lainnya," katanya, dikutip oleh AsiaOne.

Setidaknya sudah 15 orang sudah diselamatkan, dibantu oleh nelayan setempat, dan mengangkat 14 jenazah dari perairan. 13 dari jenazah itu adalah wanita.

Selain menyusuri korban yang masih hilang, pihak berwajib kemaritiman Malaysia juga mengusut penyebab tenggelamnya kapal itu dan siapa penumpangnya.

"Menurut saya, kapal itu tenggelam karena pengaruh cuaca buruk. Lagipula, kapal itu sangat penuh," ucap dia lagi, menambahkan menurutnya korban selamat akan banyak ditemukan.

Ditemui di sebuah konferensi pers di kantor APMM di Klang, Kamis (3/9/2015), Aliyas meyakini penumpang kapal itu adalah WNI ilegal yang kembali ke Indonesia untuk merayakan Idul Adha.

Namun, belum pasti apakah kapal itu sebenarnya hendak berlabuh di Malaysia atau malah meninggalkan Malaysia secara ilegal. Insiden yang terjadi pada Kamis itu dikatakan menewaskan 14 orang. (The Rakyat Post/AsiaOne)