Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dokter Australia Desak Hapus Olahraga Tinju, Ini Alasannya

Tapi olahraga ini juga menampilkan orang-orang yang berusaha untuk tampil sekeras mungkin untuk melukai orang lain secara fisik.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Dokter Australia Desak Hapus Olahraga Tinju, Ini Alasannya
SINGSOC
Ilustrasi olahraga tinju. 

"Saya bertarung di di Toowoomba 14 Maret, saya tampil dalam pertandingan utama dan petarung sebelum saya, Braydon Smith, bertarung dan saya sempat melihat pertandingannya dari ruang ganti,' katanya.

"Setelah bertarung, saya menuju ruang ganti dan saya melihat dia terjatuh dan kemudian dia meninggal setelah alat bantu medinya dicopot.

Jackson mengatakan meskipun prihatin dengan kasus kematian rekannya, namun dia masih benar-benar mendukung olahraga tinju.

Sementara itu juru bicara Komite Olimpiade Australia (AOC) , Mike Tancred mengatakan Olimpiade atau Commonwealth Games tidak akan pernah melarang tinju dan Ia melihat AMA tidak adil dalam menargetkan olahraga.

"Anda bisa menderita gegar otak akibat terjatuh dari kuda atau papan selancar atau sepeda dan Anda tidak berpikir bahwa kita harus juga melarang berselancar berkuda atau bersepeda bukan," katanya

Tanggapan serupa juga diungkapkan Eksekutif Cedera Otak Australia, Nick Rushworth, menurutnya dia tidak akan mendukung desakan AMA untuk melarang cabang olahraga tinju dalam olimpiade dan Commonwealth Games.

"Saya pikir melarang olahraga yang kompetitif yang diselenggarakan secara internasional setiap dua tahun, atau 4 tahun sekali merupakan hal yang perlu menjadi urusan AMA," katanya.

BERITA REKOMENDASI

"Sementara kita tahu ada banyak hal-hal lain yang bisa menyebabkan cedera traumatis di bagian kepala, bahkan pekerjaan di rumah sendiri atau kekerasan didalam rumah tangga,"

"Tiga wanita setiap pekan di Australia dilarikan ke rumah sakit karena cedera otak traumatis akibat kekerasan dalam rumah tangga,'"

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas