Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Masyarakat Myanmar Sepakat Tak Ada Lagi Kekerasan dalam Pemilu

Menurut Thant Myint-U, kesepakatan masyarakatnya 99 persen yang pasti tak mau lagi melakukan kekerasan dalam pemilu.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Masyarakat Myanmar Sepakat Tak Ada Lagi Kekerasan dalam Pemilu
Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
Para pemenang Fukuoka Prize 2015. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pemenang hadiah Fukuoka Prize 2015, Thant Myint-U mengatakan, pemilihan umum (pemilu) di Myanmar dan demokrasi kini sudah menuju kemajuan yang berarti. Namun solusi kebebasan dan demokrasi tersebut tak bisa sekejap pulih, perlu beberapa tahun untuk menuju ke sana.

"Myanmar sudah semakin baik, tapi memang perlu waktu untuk demokrasi dan kebebasan yang lebih baik di masa depan," kata Thant Myint-U, pemenang hadiah Fukuoka Prize 2015 dalam jumpa pers, Kamis (17/9/2015).

Menurut Thant Myint-U, kemajuan yang ada saat ini sangat menggembirakan, kesepakatan masyarakatnya 99 persen yang pasti tak mau lagi melakukan kekerasan di tengah suasana pemilu saat ini.

"Suasana pemilu saat ini pertama kali dalam suasana demokrasi, membutuhkan keseriusan dalam hal kewarganegaraan dan untungnya masyarakat sepakat untuk melakukannya dengan damai tanpa kekerasan. Ini hal yang baik 99 persen sepakat untuk tidak melakukan kekerasan saat ini. Kemajuan berarti di Myanmar," tambahnya.

Selain Thant (51) sebagai pemenang hadiah Fukuoka 2015 utama, juga Ramachandra Guha (57) dari India yang mendapat hadiah Fukuoka 2015 kategori Akademi. Satu pemenang lagi dari kategori Seni dan Kebudayaan adalah Minh Hant (54) dari Vietnam.

Hadiah utama Fukuoka Prize 2015 mendapatkan hadiah 5 juta yen dan dua pemenang lain masing-masing mendapatkan hadiah 3 juta yen.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas