Nilai Tukar Anjlok, Gaji Pekerja di Rusia Ikut Turun
Anjloknya kurs rubel ikut menggerus upah pekerja di Rusia. Bahkan upah pekerja di Rusia lebih rendah dari gaji pekerja di China.
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW - Anjloknya kurs rubel ikut menggerus upah pekerja di Rusia. Bahkan upah pekerja di Rusia lebih rendah dari gaji pekerja di China.
Hasil survei Bloomberg menyebutkan, upah di Rusia yang disesuaikan inflasi akan turun 9 persen pada Agustus 2015. Penurunan tersebut lantaran pelemahan mata uang rubel dan harga minyak yang terus anjlok.
Riset Bank of America menyebut, pada Juli 2015 lalu, gaji rata-rata di China setara 764,3 dollar AS, sedangkan di Rusia hanya 508 dollar AS. Gaji di Rusia juga lebih rendah dari Meksiko yang sebesar 636,6 dollar AS.
Namun menurut Tatiana Orlova, Kepala Ekonom Royal Bank of Skotlandia Group Plc London, biaya tenaga kerja di Rusia yang murah justru bagus untuk pertumbuhan ekonomi. Sebab rencana investasi beberapa produsen mobil yakni Volkswagen AG dan Ford Motor Co bisa berjalan.
Selain itu, daya saing biaya produksi di Rusia akan lebih murah dari Inggris dan Spanyol akibat upah yang rendah.(Avanty Nurdiana)