Seribuan Warga Muslim Indonesia Salat Idul Adha di Tokyo Jepang
Lebih dari 1.000 warga muslim Indonesia dengan penuh hikmat bisa melaksanakan Salat Idul Adha,di Tokyo Jepang
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Meskipun menjadi umat minoritas di negeri asal para Samurai, lebih dari 1.000 warga muslim Indonesia dengan penuh hikmat bisa melaksanakan Salat Idul Adha, Kamis (24/9/2015) bertempat di Sekolah Republik Indonesia Tokyo (SRIT) yang berada di Meguro, Tokyo.
"Kegiatan ini diprakarsai oleh Keluarga Masyarakat Islam Indonesia (KMII) Tokyo yang didukung penuh oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo. Penetapan waktu pelaksanaan Iedul Adha 1436 H di Jepang didasarkan keputusan sidang Isbat yang telah dilakukan seminggu sebelumnya, dihadiri para tokoh umat muslim dan pemimpin organisasi massa Islam di Jepang termasuk KMII," ungkap Nugroho Adi Sasongko, Ketua Panitia Ied Adha 1436 H KMII, khusus kepada Tribunnews.com, Sabtu (26/9/2015).
Tidak hanya pelaksanaan salat Idul Adha, Nugroho Adi Sasongko selaku ketua panitia dari KMII juga menyampaikan banyak rangkaian acara kegiatan dilaksanakan sejak dua pekan sebelumnya. Di antaranya Safari Kajian Keislaman, Bedah Buku Islam, Tabligh Akbar, Pemeriksaan Kesehatan Gratis, acara Kemuslimahan, kegiatan yang khusus diperuntukkan bagi anak-anak Kids Corner dan Ied Ceria bahkan dibuka pula bazaar yang menyediakan makanan khas Indonesia pada tanggal 23 dan 24 September 2015.
Semua kegiatan tersebut diadakan untuk meramaikan penyambutan hari raya kurban, Idul Adha 1436 Hijriah.
Salat Idul Adha dilaksanakan dalam dua gelombang, yaitu pukul 07.00 dan 08.00 waktu Jepang. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan kesempatan bagi warga Indonesia yang tinggal jauh dari SRIT agar tetap dapat mengikuti salat Ied Adha berjamaah bersama masyarakat Indonesia lainnya.
Keterbatasan ruang, halaman sekolah, waktu untuk melakukan perjalanan dari rumah menuju tempat pelaksanaan salat Idul Adha serta hari Kamis bukan merupakan hari libur nasional di Jepang (hari kerja) tidak mengurangi semangat masyarakat Indonesia di Tokyo dan sekitarnya untuk berbondong-bondong melaksanakan salat Ied di SRIT.
Sebelum salat gelombang pertama dilaksanakan, Dr. Ben Perkasa Drajat yang merupakan Wakil Duta Besar Indonesia untuk Jepang memberikan kata sambutan mewakili Duta Besar Indonesia yang saat ini tengah melaksanakan Ibadah Haji di Mekkah.
Sambutan berikutnya disampaikan oleh Meidiward selaku Ketua Umum Keluarga Masyarakat Islam Indonesia (KMII) Jepang yang juga merupakan Atase Kehutanan. Bertindak sebagai imam dan khotib salat Ied gelombang pertama adalah Ustaz Dr. Attabik Luthfi MA. Sementara itu, Assoc. Prof. Muhammad Aziz dari Tokyo Institute of Technology bertindak sebagai imam dan khotib gelombang kedua.
Selain menyambut kebahagiaan di hari raya, kegiatan ini juga menjadi ajang terbesar para warga Indonesia untuk saling bersilaturahim, mengeratkan tali persaudaraan, sekaligus menjadi tempat melepas rindu kampung halaman dengan menyantap berbagai macam makanan khas Indonesia yang sebelumnya sulit ditemui pada hari-hari biasa.
“Saya baru setengah tahun berada di Jepang dan merasa sangat gembira sekali dengan mengikuti kegiatan salat Idul Adha di sini, bisa mengobati rasa kangen terhadap keluarga, selain itu juga bisa menikmati berbagai macam masakan khas Indonesia," kata Joko Setiawan, salah satu warga Indonesia di Jepang.
Tidak hanya bekerja sendirian, dalam menyelenggarakan acara ini KMII menggandeng seluruh elemen yang bisa mensukseskan jalannya kegiatan, mulai dari organisasi dakwah kampus, hingga beberapa perusahaan besar seperti Garuda Indonesia, Bank Indonesia, BNI, Pertamina dan juga Antam.
Total hewan kurban yang berhasil dikumpulkan dari masyarakat islam Indonesia di Jepang dan telah disalurkan ke tanah air melalui lembaga zakat seperti PKPU, Rumah Zakat, dan Dompet Dhuafa, adalah 2 ekor sapi, dan 27 ekor kambing.
Kerja sama yang baik tersebut akan senantiasa terus dipertahankan dan ditingkatkan agar dapat memberikan pelayanan terbaik untuk umat muslim di Negeri Sakura.