Lecehkan Wanita di Dalam Kereta Api, Kosuke Motoki Ditangkap Polisi Jepang
Kosuke Motoki (30), karyawan sebuah perusahaan Jepang ditangkap 1 Oktober lalu oleh kepolisian Jepang.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Kosuke Motoki (30), karyawan sebuah perusahaan Jepang ditangkap 1 Oktober lalu oleh kepolisian Jepang.
Motoki ditangkap setelah adanya laporan seorang korbannya yang mengaku dilecehkan. Setidaknya ada 30 korban wanita lainnya yang mendapat pelecehan oleh Motoki.
"Lelaki ini mengakui meraba-raba bagian sensitif wanita karena melihat paha mulus serta rok mininya, akibatnya diadukan korbannya seorang wanita usia 21 tahun, pelajar sebuah universitas di Tokyo," ungkap sumber Tribunnews.com, Sabtu (3/10/2015).
Motoki mengakui terus terang dia merasa terangsang jika melihat betis mulus.
"Tak tahan lagi saya, maka otomatis kedua tangan saya meraba-raba si wanita," ungkapnya mengakui perbuatannya kepada polisi.
Tanggal 10 September lalu Motoki melakukan perbuatannya itu di dalam kereta api (biasa disebut Chikan) kepada seorang wanita usia 21 tahun.
Tak tahan diraba-raba bagian sensitifnya tersebut, sang wanita akhirnya menyeretnya kepada petugas stasiun dan memanggil polisi serta diproses lebih lanjut.
Menunggu segala bukti yang ada termasuk foto kamera pengintai di berbagai stasiun, akhirnya polisi dengan bukti-bukti kuat yang ada, 1 Oktober lalu menahan tersangka.
"Motoki ditangkap dengan tuduhan pelanggaran UU Mengganggu Kenyamanan dan Gangguan Terhadap Masyarakat di Jepang," tambahnya.
Cukup banyak kasus Chikan di Jepang terutama saat kereta api penuh sesak awal masuk kantor dan pulang kantor.
Itulah sebabnya salah satu antisipasi terhadap Chikan dengan membuat dua gerbong, satu paling depan dan satu paling belakang, antara jam 07.30 hingga 09.00 pagi khusus hanya untuk penumpang wanita saja. Namun hal ini tidak berlaku malam hari saat paling banyak penumpang pulang berdesakan di dalam kereta api.