Komunitas di Universitas Dibekukan Gara-gara Ospek dengan Seks Oral
Dalam video berdurasi 30 detik itu tampak seorang pria anggota TAU melakukan oral seks terhadap perempuan yang diduga penari telanjang sewaan.
Editor: Rendy Sadikin
TRIBUNNEWS.COM, INGGRIS - Sebuah komunitas persaudaraan di universitas di Amerika Serikat dibekukan sementara karena menggelar orientasi penerimaan anggota dengan cara tak senonoh.
Seorang anggota persaudaraan Alpha Tau Omega (TAU) Universitas Indiana melakukan seks oral terhadap seorang perempuan di hadapan adik-adik kelasnya.
Aksi itu direkam video lalu diunggah ke media sosial Reddit.
Dalam video berdurasi 30 detik itu tampak seorang pria anggota TAU melakukan oral seks terhadap perempuan yang diduga penari telanjang sewaan.
Belum ada konfirmasi resmi dari pihak kampus atas peristiwa itu.
Namun akun Twitter resmi Universitas Indiana menyatakan bahwa Alpha Tau Omega segera dibekukan.
"Kampus kami berkomitmen pada budaya kepedulian. Alpha Tau Omega (ATO) segera dibekukan sementara, menunggu penyelidikan atas dugaan perpeloncoan,"
Ini bukan kali pertama persaudaraan ATO melakukan acara "nakal" sehingga harus diawasi ketat.
Pada tahun 2010 silam, kelompok tersebut dibekukan sementara karena melakukan perpeloncoan dan mabuk-mabukan yang disebutnya sebagai "pusat pesta" di sekitar kampus.
Di Universitas Nevada, sebuah cabang dari persaudaraan ATO diselidiki ketika 10 mahasiswa dirawat karena keracunan makanan setelah mereka dipaksa memakan daging ayam mentah pada 2007.
Perpeloncoan kerap mengacu pada praktik ritual dan aktivitas lain yang melibatkan pelecehan, kekerasan atau penghinaan yang digunakan sebagai cara menyambut seseorang dalam kelompok organisasi di kampus.
Bulan lalu, sebuah buku yang ditulis mantan bendahara Tory, Lord Ashcroft membuat pengakuan menggegerkan bahwa David Cameron yang merupakan PM Inggris saat menjadi mahasiswa pernah memasukkan organ pribadinya ke mulut babi yang mati.
Hal itu sebagai bagian dari upacara penerimaan anggota baru untuk Piers Gaveston Society di Universitas Oxford.
Cameron enggan menanggapi tuduhan itu, dan dia terlalu sibuk mengurus negara untuk mempertimbangkan tindakan hukum.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.