Pererat Hubungan Bilateral, PM Pakistan Temui Obama
Mempererat hubungan bilateral, PM Pakistan Nawaz Sharif memenuhi undangan Presiden AS Barack Obama untuk menemuinya.
Penulis: Ruth Vania C
Editor: Gusti Sawabi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Ruth Vania Christine
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Mempererat hubungan bilateral, PM Pakistan Nawaz Sharif memenuhi undangan Presiden AS Barack Obama untuk menemuinya.
Bertemu di Gedung Putih, Washington, AS, Kamis (22/10/2015), keduanya dikatakan kali ini tidak begitu banyak membahas kerjasama kemiliteran atau soal konflik di negara itu.
Dikutip dari VOA News, Obama dan Nawaz justru membicarakan kerjasama di bidang lain, seperti perdagangan, tenaga murni, dan pendidikan untuk kaum perempuan.
Menurut Washington Post, keduanya juga membahas soal upaya untuk meredam konflik dan terorisme di Afghanistan, melalui mediasi dan negosiasi damai antara Afghanistan dan Taliban.
Reuters mengatakan Obama sempat mengutarakan kekhawatirannya akan proyek pengembangan persenjataan nuklir Pakistan, yang dikatakan ada hubungannya dengan konflik antara Pakistan dan India.
Namun, Pakistan menegaskan bahwa pihaknya tidak akan membatasi proyek nuklir tersebut karena menurutnya sangat diperlukan untuk menghadapi serangan mendadak dari India.
Hubungan AS - Pakistan memang dikatakan terus membaik, meski terbilang sangat kompleks karena banyaknya isu yang dibicarakan. Namun, disebutkan kerjasama banyak dilakukan di bidang keamanan negara.
"Hubungan antara Pakistan dan AS adalah berkiblat pada (kerjasama) keamanan, tak ada yang ditekankan untuk pembangunan dan penguatan institusi sipil Pakistan," ucap seorang senator Pakistan, Farhatullah Babar. (VOA/Washington Post/)